Investasi Pengusaha India di Jatim Capai USD792,3 Juta

Minggu, 15 April 2018 - 20:11 WIB
Investasi Pengusaha India di Jatim Capai USD792,3 Juta
Investasi Pengusaha India di Jatim Capai USD792,3 Juta
A A A
SURABAYA - Para pebisnis asal India didorong untuk meningkatkan investasi dan perdagangannya di Jawa Timur (Jatim). Untuk itu, Gubernur Jatim Soekarwo gencar melakukan promosi guna melakukan diskusi peluang kerja sama ekonomi untuk membangun kekuatan ekonomi dua belah pihak pada masa mendatang.

Ia mengutarakan, banyak hal yang mendukung terwujudnya kemajuan ekonomi di Jatim ini. Di antaranya jaminan kemudahan berbisnis, kondisi sosial politik yang stabil, serta keberadaan banyak pengusaha India di Jatim yang telah melakukan investasi dan bisnis di provinsi ini.

Pihaknya juga siap untuk memfasilitasi perijinan, ketersediaan tenaga trampil, pengadaan tanah, dan kecukupan energi listrik. "Politik dan keamanan di Jatim senantiasa stabil, dan menjadi barometer nasional," ujarnya saat acara East Java Business Forum Meeting di Hotel Trident, Nariman Point Mumbai, India.

Di Jatim, jumlah perusahaan India tercatat 100 perusahaan dengan beragam jenis usaha. Di antaranya, batu bara, baja, kacang mente, mesin dan elektronika makanan dan minuman. Investasi India di Jatim tercatat senilai USD792.369.920 dengan jumlah proyek sebanyak 67 buah.

Beberapa sektor investasi pengusaha India di Jatim meliputi metal, mesin dan elektronik, perdagangan dan reparasi, serta industri makanan dan minuman. Sementara itu, ekspor Jatim ke India, khususnya pengolahan logam berkontribusi 88,8% dari nilai total ekspor Jatim ke India sebesar USD585,59 juta pada tahun 2017.

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Jatim, Lili Soleh Wartadipraja menjelaskan pemerintah pusat telah menetapkan paket-paket kebijakan ekonomi sebagai panduan bagi pemerintah daerah untuk melaksanakan percepatan pembangunan ekonomi, diantaranya pembentukan satuan tugas percepatan investasi.

Berbagai proyek investasi di Jatim di antaranya pembangunan Tanjung Tembaga Port Probolinggo senilai Rp206,23 miliar, Tuban Industrial Estate, Jenu Tuban senilai Rp670 miliar, dan industri baja di Menganti Gresik senilai USD111,93 juta. “Meski tahun ini memasuki tahun politik, tdak akan mempengaruhi investasi di Jatim. Yang terpenting pemerintah bisa memberi jaminan keamanan, kemudahan dan kenyamanan pada investor,” paparnya.

Tahun ini, DPM-PTSP Jatim tahun ini menargetkan realisasi investasi sebesar Rp130 triliun. Dari jumlah, realisasi investasi untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp50 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) Rp80 triliun.

Beberapa daerah di Jatim yang potensial menjadi target investasi yakni Situbondo dengan pertambangan, Tuban untuk mineral non logam sebagai bahan baku untuk semen. Kemudian Surabaya, Gresik, Sidoarjo dan Pasuruan. Asal PMA rata-rata dari Singapura, China, Belanda, Jepang dan Korea.

Pemprov Jatim sudah menyiapkan strategi agar target realisasi tersebut bisa tercapai. “Diantaranya melakukan pertemuan one-on-one antara pihak investor maupun pemerintah baik itu gurbernur, DPRD, pejabat politik, maupun kepala daerah,” tandas Lili.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3871 seconds (0.1#10.140)