Kontrak Diteken, Pertamina Siapkan Investasi Rp7,45 T

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan resmi memberikan persetujuan tujuh kontrak wilayah kerja yang berasal dari delapan wilayah kerja yang berakhir kontrak kerja samanya tahun 2018.

Berdasarkan keterangan resmi Kementerian ESDM yang dikutip SINDOnews Jumat (20/4/2018), seluruh kontrak wilayah kerja tersebut diberikan kepada perusahaan afiliasi PT Pertamina (Persero).

Ketujuh kontrak ini terdiri dari enam Kontrak bagi hasil wilayah kerja alih kelola yang menggunakan skema kontrak bagi hasil gross split dengan kontraktor sekaligus sebagai operator adalah perusahaan afiliasi Pertamina dengan participating interest 100% termasuk participating interest 10% yang akan ditawarkan kepada BUMD.

Wilayah kerja tersebut terdiri dari Wilayah Kerja Tuban; Wilayah Kerja Ogan Komering; Wilayah Kerja Sanga Sanga; Wilayah Kerja North Sumatra Offshore; Wilayah Kerja Southeast Sumatera; dan Wilayah Kerja East Kalimantan & Attaka.

Kemudian, satu amandemen kontrak bagi hasil Mahakam (KKKS PT Pertamina Hulu Mahakam) yang dilakukan antara lain karena masuknya eks wilayah kerja Tengah ke dalam wilayah kerja Mahakam pasca 4 Oktober 2018.

Total bonus tanda tangan (signature bonus) dari penandanganan tujuh kontrak sebesar USD33,5 juta atau setara Rp448,9 miliar. Sedangkan perkiraan total nilai investasi dari pelaksanaan kegiatan komitmen pasti tiga tahun pertama adalah sebesar USD556,45 juta atau setara Rp7,45 trilliun.

Pemerintah berpesan kepada Pertamina, agar dengan ditandatanganinya seluruh kontrak ini, produksi minyak dan gas bumi harus ditingkatkan.