Harga Minyak Jatuh di Tengah Peningkatan Aktivitas Pengeboran AS

Senin, 23 April 2018 - 09:42 WIB
Harga Minyak Jatuh di Tengah Peningkatan Aktivitas Pengeboran AS
Harga Minyak Jatuh di Tengah Peningkatan Aktivitas Pengeboran AS
A A A
SINGAPURA - Harga minyak dunia merosot di awal perdagangan, Senin (23/4/2018) terimbas kenaikan rig Amerika Serikat (AS) untuk menunjukkan upaya peningkatan output negara ekonomi terbesar dunia itu terus berlanjut. Lonjakan produksi AS membayangi kembali terjadinya banjir pasokan Internasional untuk kemudian menekan harga.

Dilansir Reuters hari ini, harga minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan pada level USD73,89 per barel atau mengalami penurunan 17 sen yang setara 0,2% dibandingkan sesi penutupan terakhir. Sedangkan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS kehilangan 21 sen atau 0,3% untuk bertengger pada posisi USD68,19 per barel.

Produksi AS akan terus menguat usai tambahan lima rig pengeboran minyak untuk produksi baru sepanjang pekan yang berakhir 20 April, sehingga jumlah total keseluruhan mencapai 820, tertinggi sejak Maret 2015 menurut data perusahaan jasa energi General Baker Baker Hughes. Peningkatan jumlah rig menunjukkan lonjakan lebih lanjut dalam produksi minyak mentah AS.

Tercatat produksi AS telah naik seperempat sejak pertengahan 2016 untuk mencetak rekor 10,54 juta barel per hari (bpd). Hanya Rusia saat ini yang mampu memproduksi minyak lebih banyak, hampir 11 juta bpd. Meski harga minyak menunjukkan penurunan di awal pekan, pasar secara keseluruhan tetap didukung oleh permintaan yang kuat, terutama di Asia.

Kondisi tersebut membuat harga Brent naik sebesar 20% dari posisi terendah 2018 pada bulan Februari. Dukungan lebih lanjut datang dari komitmen kebijakan pemotongan pasokan yang dipimpin oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang diperkenalkan pada tahun 2017 dengan tujuan menopang harga. Sementara itu, harga minyak yang secara umum meningkat telah memicu perselisihan antara Presiden AS Donald Trump dan kartel produsen OPEC.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6410 seconds (0.1#10.140)