Rupiah Dibuka Tak Bertenaga Saat USD Bangkit Lawan Yen

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Selasa (5/6/2018) dibuka tak bertenaga setelah masih di bawah tekanan. Pergerakan mata uang Garuda yang cenderung variatif mengiringi USD yang masih berdiri kokoh saat melawan Yen Jepang.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah sesi pagi dibuka kembali melemah ke level Rp13.887/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah masih sulit bangkit dari posisi perdagangan sebelumnya Rp13.872/USD.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah dibuka menyusut cukup dalam menjadi Rp13.880/USD dengan pergerakan harian ada di kisaran level Rp13.858-Rp13.893/USD. Posisi tersebut menunjukkan rupiah tidak cukup baik dibandingkan sebelumnya Rp13.867/USD.

Menurut data Bloomberg pada sesi awal perdagangan, rupiah bertengger ke level Rp13.875/USD untuk menanjak tipis dari penutupan kemarin Rp13.878/USD. Rupiah bergerak di kisaran level Rp13.875-Rp13.896/USD.

Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah pagi ini berada pada level Rp13.881/USD. Posisi tersebut memperlihatkan rupiah melaju menguat tipis dari sebelumnya Rp13.895/USD.

Seperti dilansir Reuters, Euro didukung oleh stabilitas politik Italia dan dolar mempertahankan uptrend terhadap yen setelah laporan pekerjaan AS yang kuat memicu prediksi bahwa kenaikan suku bunga acuan AS alias Fed rate bakal kembali terjadi tahun ini sebanyak tiga kali.

Pada awal perdagangan Asia, euro diperdagangkan datar di posisi 1,1698 terhadap USD, setelah mencapai level 1,1745 hari sebelumnya atau menjadi yang tertinggi sejak 24 Mei. Sedangkan Dolar diperdagangkan pada posisi 109,83 versus Yen Jepang untuk memperpanjang pemulihan dari level terendah lima pekan 108,115 terhadap yen.