Harga Minyak Mentah Naik Tipis Iringi Kejatuhan Stok AS

Rabu, 06 Juni 2018 - 10:39 WIB
Harga Minyak Mentah Naik Tipis Iringi Kejatuhan Stok AS
Harga Minyak Mentah Naik Tipis Iringi Kejatuhan Stok AS
A A A
TOKYO - Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) naik tipis di awal perdagangan Asia pada hari Rabu (6/6/2018) untuk bergerak menjauh dari posisi terendah yang dicapai pada sesi sebelumnya. Hal ini didukung setelah data industri menunjukkan penurunan persediaan minyak mentah AS.

Seperti dilansir Reuters, minyak mentah AS sempat menyentuh level terendah dalam hampir dua bulan pada hari Selasa, kemarin ketika OPEC dan sumber industri mengatakan pemerintah AS telah secara tidak resmi meminta Arab Saudi dan beberapa produsen OPEC lain untuk meningkatkan produksi minyak.

Meski begitu belum diungkapkan berapa angka spesifik yang diminta. Namun minyak AS telah rebound pada penutupan kemarin di tengah ekspektasi stok minyak mentah AS kemungkinan jatuh untuk minggu kedua pekan lalu.

Tercatat minyak mentah AS West Texas Intermediate (WTI) naik 10 sen atau 0,2% di level USD65,62 per barel pada pukul 00.20 GMT di awal perdagangan hari ini. Setelah sebelumnya meningkat 77 sen, sedangkan kemarin sempat menyentuh level terendah dua bulan pada posisi USD64,22/barel.

Sementara harga minyak mentah berjangka Brent justru mengalami penurunan 8 sen yang setara dengan 0,1% menjadi USD75,30 per barel setelah menyelesaikan 9 sen sesi sebelumnya. Pada hari Selasa, kemarin patokan minyak Internasional mencapai titik terendah sejak 8 Mei di level USD73,81 per barel.

Persediaan minyak mentah AS turun 2 juta barel, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk penurunan 1,8 juta barel, seperti ditunjukkan data American Petroleum Institute. Sedangkan stok bensin naik 3,8 juta barel dibandingkan dengan ekspektasi analis dengan kenaikan 587.000 barel.

Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan pada hari Selasa bahwa permintaan minyak harus menentukan bagaimana OPEC dan negara-negara non-OPEC untuk segera menyesuaikan kesepakatan saat ini pada pembatasan output minyak.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5116 seconds (0.1#10.140)