Desainer Muda Dipacu Jadi Pelaku Usaha Rintisan Sektor Fashion

Sabtu, 09 Juni 2018 - 20:39 WIB
Desainer Muda Dipacu Jadi Pelaku Usaha Rintisan Sektor Fashion
Desainer Muda Dipacu Jadi Pelaku Usaha Rintisan Sektor Fashion
A A A
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengapresiasi Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dalam melaksanakan Modest Fashion Project (MOFP) 2018. Kegiatan ini diharapkan menjadi stimulus bagi para desainer muda dalam negeri untuk membangun usaha rintisan (startup) di industri fashion muslim nasional yang mampu menguasai pasar domestik dan ekspor.

"MOFP 2018 merupakan lomba desain busana muslim dari rangkaian acara Ramadhan Runway. Kami berharap kepada para pemenang di ajang ini bisa bersinergi dengan pelaku industri kecil dan menengah (IKM) sektor fashion dan konveksi," kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih melalui siaran pers, Sabtu (9/6/2018).

Selain itu, Gati berharap desain dari para pemenang lomba tersebut agar tidak hanya menjadi coretan di atas kertas saja, melainkan dapat diproduksi dan dipasarkan secara luas sehingga meningkatkan perekonomian nasional. "Ini merupakan salah satu wujud konkret yang dilakukan pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia menjadi kiblat fashion muslim dunia pada tahun 2020," tutur Gati.

Guna mendorong para desainer muda bisa terus berkarya, Kemenperin telah menjalankan programpeningkatan kompetensi sumber daya manusia dalam memacu pertumbuhan industri fashion di Tanah Air. Dalam upaya pengembangan industri fashion, imbuh dia, juga diperlukan kolaborasi dan sinergi dari berbagai stakeholder yang meliputi pemerintah, pelaku usaha, akademisi dan komunitas.

Di samping itu, lanjut Gati, langkah strategis yang perlu dilakukan adalah penguatan struktur industri fashion nasional. "Integrasi akan diperkuat dengan suplai bahan baku dari industri tekstil dalam negeri yang akan diwujudkan melalui material center," jelasnya.

Dalam beberapa tahun terakhir, industri fashion di dalam negeri terus menunjukkan pertumbuhan yang positif. Capaian ini ditandai dengan peningkatan kinerja nilai ekspor dan kontribusinya terhadap PDB nasional.

Berdasarkan data BPS, nilai ekspor fashion nasional pada periode Januari-April 2018 mencapai USD4,7 miliar, meningkat 10% dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar USD4,2 miliar. Pada posisi ini, kata dia, Indonesia mampu menguasai 1,9% pasar fashion dunia dan menjadi negara eksportir pakaian jadi ke-14.

Indonesia menjadi salah satu dari tiga besar negara anggota Organisasi Kerja Sama Negara Islam (OKI) sebagai pengekspor produk fashion muslim terbesar di dunia, setelah Bangladesh dan Turki. Indonesia mampu mencatatkan nilai ekspor produk fashion muslim hingga USD12,23 miliar pada tahun lalu. Diprediksi pada 2022 pasar fashion muslim akan tumbuh 6,6% menjadi USD373 miliar.

"Ini yang menjadi peluang besar bagi Indonesia untuk menguasai pasar fashion muslim di dunia. Apalagi, Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia," pungkasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4748 seconds (0.1#10.140)