Keluar Rp208 Miliar, PM Singapura Sebut Pertemuan Trump-Jong Un Banyak Manfaat

Selasa, 12 Juni 2018 - 07:01 WIB
Keluar Rp208 Miliar, PM Singapura Sebut Pertemuan Trump-Jong Un Banyak Manfaat
Keluar Rp208 Miliar, PM Singapura Sebut Pertemuan Trump-Jong Un Banyak Manfaat
A A A
SINGAPURA - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong semringah negaranya dipilih menjadi tuan rumah pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Menurut dia, bukan prestasi yang mudah dan murah bagi negara kecil seperti Singapura untuk menjadi tuan rumah pertemuan bersejarah tersebut.

Meski harus merogoh dana hingga SGD 20 juta atau setara Rp208,82 miliar (kurs Rp10.441 per SGD), namun kata putera dari pendiri negara Singapura Lee Kuan Yew itu, pertemuan Trump dan Jong Un banyak manfaatnya dan akan melebihi dari biaya yang telah dikeluarkan.

Melansir dari Business Insider, Senin (11/6/2018), Lee Hsien Loong mengatakan, biaya sebesar SGD20 juta merupakan bagian dari kontribusi Singapura dalam upaya menciptakan kestabilan geopolitik di Asia Pasifik. Perdana Menteri ke-3 Singapura ini menjelaskan, sekitar setengah dari biaya dibelanjakan untuk keamanan.

International Institute for Strategic Studies (IIS) Singapura menyebut, biaya keamanan itu diantaranya dengan menyewa 1.800 tentara Gurkha untuk mengamankan perhelatan besar. Namun pihak keamanan Singapura menolak berkomentar soal penggunaan tentara Gurkha.

Keberadaan tentara Gurkha sendiri bukan hal asing di Singapura. Pengamat militer IIS Singapura, Tim Huxley mengatakan, Gurkha telah lama menjadi aset bagi Singapura, memberikan perlidungan VIP dan anti huru-hara. Pasukan asal Nepal ini juga kerap terlihat di perbatasan Singapura-Malaysia.

Situs kepolisian Singapura menggambarkan tentara Gurkha sebagai pasukan yang tangguh, waspada, dan tabah. Mereka beroperasi di seluruh spektrum operasi paramiliter untuk membantu menjaga Singapura.

Adapun Lee Hsien Loong mengemukakan, karena pertemuan Trump dan Jong Un bersifat VVIP, maka standar keamanan pun tingkatkan secara maksimal dibanding pertemuan para pemimpin dunia sebelumnya di Singapura.

"Jadi kami tidak menghitung harga karena ini adalah pertemuan yang sangat penting. Dan jika Anda menghitung harga segala sesuatu di dunia ini, Anda akan kehilangan hal-hal penting yang sesungguhnya," tandasnya.

Lee menambahkan, biaya pertemuan sebesar SGD20 juta juga telah mempertimbangkan segala aspek, termasuk memenuhi segala persyaratan operasional.

"Ketika kedua negara (AS dan Korea Utara) meminta kami untuk mengadakan pertemuan, kami tidak dapat mengatakan tidak. Kami harus melangkah. Saya pikir negara kami mampu melakukannya. Jadi kami harus mengeluarkan sumber daya dan kami bisa melakukan pekerjaan ini dengan baik," terangnya.

Selain keamanan, biaya tadi juga untuk mengakomodasi sekitar 2.500 wartawan dari seluruh dunia yang akan meliput pertemuan puncak Trump dengan Jong Un. Kementerian Komunikasi dan Informasi Singapura menyebut biaya untuk keperluan wartawan mencapai SGD5 juta atau sekitar Rp52,17 miliar.

Sisa anggaran lainnya digunakan untuk membayar biaya penginapan Kim Jong Un di presidential suite hotel bintang lima, St. Regis Singapura. Namun pihak hotel menolak mengkonfirmasi besarnya biaya.

Dan menurut Lee, dengan memfasilitasi pertemuan bersejarah ini akan menguntungkan reputasi Singapura dan publisitas negara. "Terpilihnya kami sebagai tuan rumah pertemuan akan berdampak kepada kedudukan Singapura di komunitas internasional".

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan kepada BBC Asia, bahwa pertemuan Trump dan Jong Un merupakan investasi dalam perdamaian dunia. "Jadi poin utamanya bukan tentang uang. Ini tentang mengamankan perdamaian. Manfaat reputasinya jauh lebih besar bagi Singapura daripada biaya tersebut," tegasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.1147 seconds (0.1#10.140)