Stabilitas Terjaga, Pertumbuhan Kredit Diyakini Meningkat

Sabtu, 30 Juni 2018 - 20:31 WIB
Stabilitas Terjaga, Pertumbuhan Kredit Diyakini Meningkat
Stabilitas Terjaga, Pertumbuhan Kredit Diyakini Meningkat
A A A
JAKARTA - Rapat Dewan Komisioner (RDK) Otoritas Jasa Keuangan menilai bahwa stabilitas sektor jasa keuangan dan kondisi likuiditas di pasar keuangan Indonesia masih dalam kondisi terjaga.

Indikator terkini menunjukkan bahwa akselerasi pertumbuhan ekonomi global berlanjut, dengan negara maju menjadi motor penggerak utama terutama perekonomian Amerika Serikat (AS).

"Namun momentum perbaikan perekonomian global dibayangi oleh kenaikan suku bunga kebijakan AS, krisis politik Italia dan kembali menguatnya tensi perang dagang, yang memberi sentimen negatif pada pasar keuangan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia," ujar Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik Anto Prabowo melalui keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (30/6/2018).

Menurut dia, gejolak di pasar global mendorong IHSG pada Mei 2018 melemah tipis sebesar 0,18% dan ditutup di level 5.983,6, dengan investor nonresiden mencatatkan net sell sebesar Rp6,45 triliun.

Sementara, di pasar SBN, yield SBN tenor jangka pendek, menengah dan panjang masing-masing naik sebesar 46,3 bps, 25,2 bps, dan 27,8 bps dengan investor nonresiden mencatatkan net sell di pasar SBN sebesar Rp11,5 triliun.

Namun, di tengah perkembangan pasar keuangan tersebut, kinerja intermediasi sektor jasa keuangan pada Mei 2018 terus menunjukkan perbaikan. Kredit perbankan tumbuh sebesar 10,26% yoy dan piutang pembiayaan tumbuh 6,37% yoy.

"Perbaikan kinerja intermediasi ini didukung oleh pertumbuhan positif Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan yang tercatat sebesar 6,47% yoy. Sementara, premi asuransi jiwa dan asuransi umum atau reasuransi masing-masing tumbuh tinggi sebesar 31,49% dan 19,28% yoy," katanya.

Adapun di pasar modal, penghimpunan dana di pasar modal hingga 22 Juni 2018 mencapai Rp89,3 triliun, meningkat dari periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp60 triliun. Emiten baru tercatat sebanyak 20 perusahaan.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4878 seconds (0.1#10.140)