Indonesia Telah Berhasil Mengekspor Bawang Merah ke Singapura

Senin, 09 Juli 2018 - 19:10 WIB
Indonesia Telah Berhasil Mengekspor Bawang Merah ke Singapura
Indonesia Telah Berhasil Mengekspor Bawang Merah ke Singapura
A A A
SURABAYA - Pemerintahan Jokowi-JK terus berkomitmen untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Kedaulatan pangan tersebut tentunya adalah mampu mencukupi pasokan dari produksi sendiri dan bukan dari impor. Guna mewujudkan visi tersebut, sesuai arahan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, sejak 2015 giat memantapkan sentra produksi dan memperluas kawasan pertanian, khususnya di luar Pulau Jawa dan wilayah perbatasan.

Sejalan dengan hal tersebut, Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) juga terus memperkuat kawasan bawang dan cabai, baik di Jawa dan perluasan wilayah di luar Pulau Jawa seperti Solok, Tapin, Enrekang, Bima, Lombok Timur dan lainnya. Hasilnya mulai terlihat, di mana tahun 2016, pemerintah telah menyetop total impor bawang merah dan sejak 2017 ekspor ke beberapa negara tetangga.

Sebelumnya, pada 2014 kita masih impor bawang merah mencapai 74.903 ton dan 2015 impor menurun drastis menjadi 17.428 ton. Capaian ini diperkuat dengan data BPS yang menyebutkan pada 2017, ekspor komoditas hortikultura naik tajam, khususnya untuk komoditas bawang merah yang mencapai 7.750 ton atau naik 93,5% dibandingkan 2016 yang hanya 736 ton.

Direktur Jenderal Hortikultura Suwandi menjelaskan bahwa prestasi ini menjadikan Indonesia mampu membalikkan keadaan dari semula impor menjadi negara eksportir bawang merah ke beberapa negara ASEAN. “Hari ini kita kembali membuktikan dengan ekspor bawang merah ke Singapura,” jelas Suwandi di tengah acara pelepasan ekpor bawang merah oleh PT Aman Buana Putera, di Surabaya, Senin (9/7/2018).

Suwandi berpesan agar produksi pertanian lainnya juga bisa ditingkatkan lagi kualitasnya hingga dapat berdaya saing. Produknya yang berorientasi ekspor jelas mampu menaikkan devisa dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Dia berharap pada 2018 ini, ekspor komoditas hortikultura dapat terus meningkat lebih tinggi dibanding tahun sebelumnya.

“Ekspor dari Surabaya ini saja kita sudah ribuan ton. Jika tahun lalu ekspor secara nasional sebesar 7.750 ton. Nah, untuk tahun ini, PT Aman Buana Putera saja sanggup ekspor 6.000 ton, artinya ini akan naik dua kali lipat. Ini berkat kerja keras dan doa semua pihak yang memiliki komitmen untuk membangun negeri Indonesia tercinta ini,” tegas Suwandi.

Herry Satyo, Direktur Utama PT Aman Buana Putera menambahkan bahwa perseroan akan mengekspor 6.000 ton bawang merah secara bertahap ke Singapura, Malaysia, Thailand dan Vietnam. “Kami mendukung penuh dan mengapresiasi program dan kinerja Kementan yang dinahkodai Bapak Andi Amran Sulaiman, khususnya atas capaian swasembada bawang merah dan bahkan sudah ekspor sejak tahun lalu. Kami juga sangat merasakan manfaatnya, bahkan sekarang jika kami mencari pasokan bawang merah, itu mudah diperoleh di daerah sentra-sentra bawang merah,” jelasnya.

Dalam penyediaan suplai bawang, perusahaan ini bekerja sama dengan petani Malang, Bima dan Probolinggo. Kerja sama petani dan pengusaha ini membentuk pola sinergis yang mapan guna pemenuhan pasokan. Selain itu pemerintah turut andil mendorong pelaksanaan manajemen tanam. “Kami bermitra dengan petani bawang merah di beberapa sentra di Bima, Malang, Probolinggo dan lainnya secara sinergis, saling menguntungkan dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur Hadi Sulistyo menyebutkan bahwa Jawa Timur merupakan sentra bawang merah terbesar kedua setelah Jawa Tengah. “Produksi bawang merah Jawa Timur saat ini menyumbang sekitar 20% dari total produksi nasional. Sentranya tersebar di Nganjuk, Malang, Probolinggo, Bojonegoro, Sumenep, Sampang, Pamekasan, Mojokerto hingga Bondowoso. Dirinya juga mengungkapkan bahwa jajarannya tengah berkosentrasi untuk menyuplai varietas Super Philip yang berstandar ekspor.

“Sedangkan untuk mendukung program ekspor, kami siap suplai dari sentra yang banyak mengembangkan varietas Super Philip yaitu Nganjuk, Probolinggo hingga Bondowoso,” papar Hadi.

Dengan suksesnya ekspor bawang merah dari Jawa Timur ini, Dinas Pertanian Provinsi meyakini perekonomian di daerahnya akan stabil. “Kebijakan Pemprov Jawa Timur sangat jelas, kami akan terus maksimalkan produksi bawang merah lokal untuk menjaga agar inflasi stabil. Kami juga sangat mendukung upaya peningkatan ekspor bawang merah seperti hari ini. Alhamdulillah kebijakan ini sangat selaras dengan pemerintah pusat,” tegasnya.

Suwandi dalam penutupan sambutannya juga menekankan bahwa dengan terlaksananya ekspor bawang ini membuktikan bahwa Kementan tidak hanya berhasil mewujudkan swasembada, akan tetapi juga mewujudkan kedaulatan bawang merah. Harapannya pada 100 tahun Indonesia merdeka yakni tahun 2045 Indonesia bisa menjadi lumbung pangan dunia.
(poe)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4821 seconds (0.1#10.140)