Jurus Sri Mulyani Kurangi Ketergantungan Impor RI

Rabu, 11 Juli 2018 - 21:07 WIB
Jurus Sri Mulyani Kurangi Ketergantungan Impor RI
Jurus Sri Mulyani Kurangi Ketergantungan Impor RI
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengaku punya cara untuk mengurangi ketergantungan impor Indonesia. Pasalnya, tingginya impor membuat neraca perdagangan Indonesia menjadi defisit di bulan Mei 2018 dan beberapa bulan terakhir.

Salah satu strategi Menkeu yakni menekan barang impor di sektor industri seperti Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Hal itu dilakukan dengan penyesuaian kebijakan di bidang perpajakan, kepabeanan, hingga kebijakan fiskal lainnya.

"Masing-masing kan memiliki persoalan yang berbeda-beda. Ada yang sifatnya masih raw material, mau membuat hilirisasi, maka membutuhkan respons policy yang berbeda dengan yang selama ini mengimpor bahan baku atau bahan antara atau barang modalnya untuk tujuan ekspornya mereka," ujar Menkeu di Jakarta, Rabu (11/7/2018).

Sambung dia menerangkan, telah menerima detail dari identifikasi sektor industri, untuk kemudian ditindaklanjuti dengan kajian kebutuhan masing-masing dari sisi pajak hingga bea dan cukai. Dalam hal ini Kementerian Keuangan bakal bekerja sama dengan Badan Kebijakan Fiskal (BKF) untuk merumuskan kebijakan seperti apa yang nantinya bisa mendorong pertumbuhan industri tersebut lebih baik lagi.

"Kami merespons apa yang disampaikan menteri-menteri teknis, terutama menteri perindustrian. Apa yang disampaikan adalah profil dan tantangan dari masing-masing industri. Industri makanan minuman, karet, tekstil dan industri yang berhubungan dengan barang elektronik," ungkapnya

"Bersama pajak, bea cukai, serta BKF melakukan perumusan terhadap kebutuhan masing-masing industri itu. Tujuannya tentu saja dalam jangka menengah panjang, kami bisa mengurangi ketergantungan impor dan mendukung kenaikan ekspor," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6228 seconds (0.1#10.140)