Inkindo Siap Berkontribusi ke Pembangunan Jakarta

Kamis, 12 Juli 2018 - 04:16 WIB
Inkindo Siap Berkontribusi ke Pembangunan Jakarta
Inkindo Siap Berkontribusi ke Pembangunan Jakarta
A A A
JAKARTA - Ikatan Nasional Konsulat Indonesia (Inkindo) menegaskan akan membantu pembangunan Jakarta dengan menurunkan sejumlah konsultan demi memberikan kontribusi kepada Jakarta. Ketua Inkindo, Imam Hartawan mengatakan, pihaknya selalu siap untuk menjawab tantangan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno yang meminta dukungan Inkindo DKI.

Mewujudkan hal itu, Imam mengatakan akan melakukan audensi dengan pemprov DKI Jakarta dalam Forum Grup Discussion (FGD) beberapa waktu nanti. “Ada kebanggaan dimana kami bisa berkontribusi lebih kepada Jakarta,” ucap Imam di Gedung Jakarta Design Centre (JDC), Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Ia menambahkan, dalam asosiasi setidaknya ada 780 anggota dengan di antaranya 170 anggota aktif. Anggota ini memiliki kredibilitas mumpuni mulai dari jasa konsultan, jasa keuangan, hingga jasa lainnya. Di DKI sendiri, dalam kepempimpinan Anies - Sandi, beragam program digulirkan. Mulai dari pembangunan MRT, LRT, DP 0 persen, hingga program OK Oce.

Dari program itu, Imam melihat Inkindo bisa terlibat diantaranya. Termasuk soal program OK Oce yang didedungkan. Menurutnya Inkindo bisa berkontribusi dalam memberikan pengarahan kepada industri kecil. “Kami juga bisa menjadi pemantau dalam kegiatan ini,” ucapnya sembari mengatakan Inkindo bisa menjadi pengawas.

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk bermitra dengan Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo). Ia berharap seluruh perusahaan pelat merah melakukan perencanaan pembangunan sesuai dengan karakter Jakarta. “BUMD didorong kerjasama dengan Inkindo. Calon ketua terpilih diharapkan jadi mitra yang berhasil mengayomi, yang belum bisa mendukung," ujarnya.

Termasuk soal pembangunan konsultan-konsultan jasa konstruksi dan pembangunan dalam Inkindo dapat mengutamakan keselamatan kerja dan kesehatan ketimbang pencapaian target semata. Jika pembangunan diselesaikan secara terburu-buru, maka hampir dipastikan bakal memakan banyak korban. “Yang menjadi keutamaan kesehatan dan keselamatan kerja, dan itu diberikan target. Jangan target kejar tayang, yang akan memberatkan para kontraktor," tutupnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8053 seconds (0.1#10.140)