TunaiKita Ikut Bikin Masyarakat Melek Fintech

Jum'at, 13 Juli 2018 - 23:56 WIB
TunaiKita Ikut Bikin Masyarakat Melek Fintech
TunaiKita Ikut Bikin Masyarakat Melek Fintech
A A A
JAKARTA - TunaiKita turut mendukung pameran “Indonesia Fintech Fair 2018” yang digelar Asosiasi Fintech Indonesia atau AFTECH, 13-15 Juli di Jakarta. Dengan mendukung pameran ini, TunaiKita ikut bantu membuat masyarakat pengunjung melek fintech sekaligus tahu lebih banyak tentang jasa yang ditawarkan TunaiKita, selaku perusahaan papan atas di industri fintech Indonesia.

Jutaan warga Indonesia yang sebelumnya kurang terlayani lembaga keuangan konvensional kini dengan mudah bisa mendapatkan kredit melalui industri fintech Indonesia. Meskipun industri fintech makin ramai dengan banyaknya perusahaan fintech yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), masih banyak warga Indonesia yang belum memahami keuntungan yang ditawarkan fintech.

Karena itu TunaiKita sangat berbangga diminta OJK dan AFTECH untuk ikut mengadvokasikan inklusi keuangan di pameran yang akan berlangsung selama 3 hari di Mal Taman Anggrek tersebut. "Teknologi finansial atau tekfin telah memberikan peluang yang lebih besar bagi publik dalam mengakses institusi keuangan di Indonesia," kata Direktur AFTECH, Ajisatria Suleiman.

Sejalan dengan OJK, TunaiKita mendukung seruan untuk meningkatkan kolaborasi antara perusahaan fintech, perbankan dan lembaga keuangan. Dengan demikian, pemikiran bahwa industri fintech mencuri pangsa pasar lembaga keuangan konvensional akan cepat pudar.

TunaiKita memanfaatkan teknologi untuk membuka akses kredit bagi “missing middle” -atau lapisan tengah kelas perusahaan yang hilang- yang umumnya sulit mendapatkan kredit dari lembaga keuangan konvensional. Sebagai jalan keluar, golongan ini mencari pinjaman dari teman, keluarga atau pihak ketiga yang bisa mengancam nama baik atau keselamatan mereka.

"Sementara teknologi dan aplikasi kita sudah teruji bisa mempertemukan mereka yang memerlukan kredit konsumtif dan produktif dengan lembaga-lembaga keuangan kredibel, semua dalam waktu nyata (real time),” kata CEO WeCash Asia Pasifik, James Chan.

Hasil akhirnya terang dia adalah pinjaman hemat biaya untuk masyarakat; mulai dari proses aplikasi pinjaman hingga perlindungan penipuan online yang bersifat real-time, penjaminan, pelayanan dan hadiah bagi konsumen, dan terakhir penagihan hutang yang tertunggak serta restrukturisasi kredit macet. "Kami bangga sekali bisa ikut memperbaiki inklusi keuangan, sekaligus membantu para konsumen dan pemilik usaha kecil-menengah di Indonesia," paparnya.

TunaiKita terus berusaha memperbaiki pengalaman konsumen dengan terus berinvestasi di teknologi, infrastruktur dan personalia. Contohnya antara lain adalah melakukan penarikan undian berhadiah bagi pengguna aplikasi TunaiKita. Contoh lainnya kami juga menerapkan sistem penagihan hutang atau debt collection berbasis data dengan jejak audit lengkap, dimana staf TunaiKita hanya akan berkomunikasi langsung dengan nasabah, melalui nomer kontak yang diberikan oleh nasabah bersangkutan.

Pengalaman pinjam-meminjam dan manfaat teknologi TunaiKita diterima baik oleh para konsumen di paruh pertama 2018, dimana jumlah pinjaman yang dicairkan naik 400 persen lebih, jumlah nasabah yang memilih untuk meminjam lagi dengan TunaiKita naik 60%, sementara angka kredit macet untuk bulan Juni turun 175 persen dibanding Januari.

TunaiKita adalah perusahaan fintech ke-19 untuk menyelesaikan registrasinya dengan OJK pada 26 Agustus 2017, dibawah payung hukum POJK/77 tentang lisensi pinjam-meminjam berbasis teknologi informasi.

"Kami berencana mengajukan surat kesiapan pelaksanaan dan aplikasi lisensi penuh pada Agustus 2018. Dibawah POJK/77, TunaiKita wajib melaporkan akun-akun laporan keuangan dan data pinjaman ke OJK secara berkala,” paparnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4817 seconds (0.1#10.140)