Harga Minyak Mentah Dunia Bangkit dari Posisi Terendah Tiga Bulan

Selasa, 17 Juli 2018 - 11:16 WIB
Harga Minyak Mentah Dunia Bangkit dari Posisi Terendah Tiga Bulan
Harga Minyak Mentah Dunia Bangkit dari Posisi Terendah Tiga Bulan
A A A
TOKYO - Harga minyak mentah dunia bangkit dari posisi terendah dalam tiga bulan pada perdagangan, Selasa (17/7/2018) setelah lebih banyak pekerja minyak yang menggelar aksi mogok di Norwegia. Kondisi tersebut mendukung pasar yang sudah didominasi oleh masalah kelebihan pasokan dalam beberapa hari terakhir.

Seperti dilansir Reuters hari ini, harga minyak mentah berjangka Brent tercatat meningkat 28 sen atau 0,4% ke level 72,12 per barel pada pukul 03.31 GMT. Sebelumnya patokan minyak Internasional tersebut mengalami kejatuhan 4,6% pada awal pekan kemarin.

Bahkan Brent sempat menyentuh posisi terendah sejak pertengahan April. Sedangkan harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat (AS) Futures West Texas Intermediate (wti) turun 1 sen pada posisi USD68,05/Barel setelah sebelumnya jatuh sebesar 4,2 persen dalam perdagangan hari Senin.

Mogok buruh minyak di Norwegia semakin intensif pada hari Senin ketika ratusan lainnya ikut mogok di tengah perselisihan mengenai pembayaran dan pensiun setelah perusahaan gagal untuk menanggapi permintaan serikat pekerja terkait tawaran baru.

Pemogokan tersebut telah memiliki dampak terbatas pada produksi minyak Norwegia sejauh ini, tetapi beberapa pengebom memperingatkan kemungkinan pembatalan kontrak jika perselisihan berlangsung selama satu bulan atau lebih.

"Ancaman gangguan pasokan lebih lanjut belum sepenuhnya menguap. Produksi dari Libya tetap rentan terhadap penurunan lebih lanjut, meskipun pelabuhan dibuka kembali," kata ANZ dalam catatan pagi.

Sementara pelabuhan Libya dibuka kembali, produksi di ladang minyak Sharara diperkirakan turun setidaknya 160.000 barel per hari (bpd) setelah dua pekerja diculik oleh kelompok yang tidak dikenal, seperti disampaikan National Oil Corporation mengatakan pada akhir pekan kemarin.

Pada tanggal 11 Juli, NOC mengatakan empat terminal ekspor dibuka kembali setelah faksi-faksi timur menyerahkan pelabuhan, sementara shutdown yang panjang di ladang minyak El Feel di barat daya juga berakhir. Dua hari kemudian, output berkurang mencapai 300.000 bpd untuk kilang Sharara

Produksi minyak AS dari tujuh formasi shale utama diperkirakan akan meningkat sebesar 143.000 bpd ke rekor 7,47 juta bpd pada bulan Agustus, seperti disampaikan Administrasi Informasi Energi AS dalam laporan bulanan.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5394 seconds (0.1#10.140)