Peningkatan Kinerja Diproyeksi Kerek Harga Saham PGAS

Selasa, 17 Juli 2018 - 14:01 WIB
Peningkatan Kinerja Diproyeksi Kerek Harga Saham PGAS
Peningkatan Kinerja Diproyeksi Kerek Harga Saham PGAS
A A A
JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menargetkan peningkatan kinerja keuangan pasca akuisisi PT Pertamina Gas (Pertagas) yang tuntas dibayarkan pada September 2018. Analis memperkirakan akuisisi tersebut bakal mendongkrak operasional dan penjualan gas bumi yang akan mengerek harga saham PT Perusahaan Gas Nasional Tbk (PGAS) ke level Rp 4.500 dalam 12 bulan ke depan.

"Harga wajar PGAS pada 12 bulan mendatang akan berada pada level Rp 4.500. Masih terdapat potensi kenaikan harga PGAS dari harga saat ini di level Rp 1.640," kata Analis Narada Asset Management, Kiswoyo Adie Joe di Jakarta, Senin (16/7/2018).

Menurut Kiswoyo, aksi korporasi tersebut merupakan rangkaian dari upaya pembentukan holding BUMN migas sehingga memperoleh dukungan yang kuat dari pemerintah. Dia memperkirakan pembelian 51% saham Pertagas dapat menambah dan menjamin portofolio pasokan gas bumi serta gas bumi cair (LNG) dan menambah masif pembangunan infrastruktur jaringan pipa gas bumi bagi PGN.

“Dengan dilakukannya akuisisi Pertagas oleh PGN diharapkan bisa mewujudkan efisiensi di seluruh mata rantai, mulai dari kepastian sumber gas hingga distribusi yang diharapkan mewujudkan harga gas yang kompetitif,” jelasnya.

Pasca akuisisi Pertagas, maka PGN yang akan mengendalikan sekitar 96% dari distribusi gas dan infrastruktur transmisi pipa gas di Indonesia. Monopoli bisnis gas yang direstui pemerintah tersebut dinilai akan memberikan keuntungan maksimal bagi PGN dalam jangka panjang. "Laba bersih PGN akan mulai naik kembali secara stabil pada akhir 2018 ini," paparnya.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, proses pembangunan infrastruktur gas pun diharapkan tidak lagi terjadi tumpang tindih. Hingga kuartal I 2018, PGN mencatat posisi aset sebesar USD6,46 miliar, sedangkan sampai akhir tahun 2017, Pertagas mencatat nilai asetnya sebesar USD1,92 miliar.

Dia menganalisis, dengan asumsi tingkat pengembalian investasi dari ekuitas (return on equity/ ROE) PGN yang diprediksi sebesar 75% pada akhir tahun ini, laba bersih per saham (earning per share/ EPS) PGN tahun ini akan meningkat sekitar 19%.

Selain itu PGN juga akan memiliki level beta saham 1,67 Risk Free Return sebesar 5,25%, dan rasio harga per saham (price to earning ratio per share/ PER) tertinggi tahun ini diperkirakan sebesar 30 kali. "Kami melihat PGAS di tahun 2018 ini EPS nya bisa tumbuh 19% dari EPS tahun 2017 sebesar Rp135 menjadi Rp161 pada akhir 2018 ini," katanya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5186 seconds (0.1#10.140)