Rupiah Sesi Pagi Anjlok Makin Parah Tembus Level Rp14.520/USD

Jum'at, 20 Juli 2018 - 10:39 WIB
Rupiah Sesi Pagi Anjlok Makin Parah Tembus Level Rp14.520/USD
Rupiah Sesi Pagi Anjlok Makin Parah Tembus Level Rp14.520/USD
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada awal perdagangan, Jumat (20/7/2018) dibuka semakin anjlok hingga tembus level Rp14.520/USD. Kejatuhan rupiah hingga tembus level terburuk saat USD cenderung bergerak defensif terhadap Yen Jepang.

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, hari ini dibuka makin parah pada level Rp14.520/USD. Posisi ini menunjukkan rupiah terus merosot dibandingkan posisi penutupan kemarin Rp14.418/USD.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di awal sesi perdagangan tenggelam sangat dalam menjadi Rp14.510/USD atau terkapar saat berhadapan dengan mata uang Negeri Paman Sam dibanding penutupan sebelumnya Rp14.470/USD. Rupiah sendiri bergerak pada kisaran Rp14.468 hingga Rp14.525/USD.

Menurut data Bloomberg dalam sesi pagi perdagangan, rupiah merosot ke level Rp14.515/USD atau menyusut semakin dalam dari penutupan sebelumnya Rp14.442/USD. Pergerakan harian rupiah di akhir pekan berada pada level Rp14,474-Rp 14,515

Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah juga memperlihatkan tekanan hingga melorot ke level Rp14.525/USD. Dibandingkan sesi sebelumnya, mata uang Garuda memperlihatkan masih terperosok dari kemarin RpRp14.420/USD.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters, dolar bergerak bertahan terhadap Yen Jepang dan euro pada perdagangan Jumat pagi hari ini. Hal ini terimbas pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengaku prihatin tentang kekuatan mata uang dan kenaikan suku bunga Federal Reserve.

Trump mengatakan dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada hari Kamis bahwa dolar yang kuat menempatkan Amerika Serikat pada posisi yang kurang menguntungkan, serta menambahkan bahwa yuan China "turun seperti batu." Mata uang yang kuat dinilai cenderung membuat ekspor negara menjadi lebih mahal.

Sambung dia, Trump juga menunjukkan ketidaksenangan tentang pengetatan moneter The Fed, mengatakan bahwa dia khawatir tentang dampak potensial pada ekonomi AS dan daya saing Amerika. Komentar tersebut langsung terimbas kepada pasar mata uang untuk membuat USD sedikit tertahan.

Tercatat saat melawan Yen Jepang, dolar kembali mencetak kerugiaan menjadi 112,05 usai menyentuh posisi tertinggi enam bulan pada perdagangan kemarin pada posisi 113,18. Angka tersebut turun 0,1% pada awal perdagangan hari ini di level 112,38 terhadap Yen Jepang.

Sementara euro berbalik menguat 0,1% terhadap USD di level 1,16545 usai turun ke level terendah tiga minggu ke posisi 1,5750 pada hari Kamis, kemarin. Indeks dolar versus enam mata uang utama juga sedikit lebih rendah pada hari Jumat di posisi 95,123 atau tepat di atas ambang batas psikologis-signifikan 95.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 6.9040 seconds (0.1#10.140)