Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Volatilitas

Rabu, 25 Juli 2018 - 15:39 WIB
Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Volatilitas
Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga di Tengah Volatilitas
A A A
JAKARTA - Rapat Dewan Komisioner (RDK) bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Juli ini menilai bahwa stabilitas sektor jasa keuangan dan kondisi likuiditas di pasar keuangan Indonesia masih dalam kondisi terjaga. Stabilitas terjadi di tengah ketidakpastian pasar keuangan yang dipicu sentimen negatif dari eskalasi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China telah mendorong pelemahan pasar keuangan global.

Selain itu, perekonomian global juga menghadapi tantangan berkurangnya likuiditas seiring dengan berlanjutnya normalisasi kebijakan The Fed dan inflasi Personal Consumption Expenditure AS Juni 2018 yang telah mencapai target sebesar 2%. "Perkembangan ini menyebabkan tekanan di pasar keuangan global, khususnya di emerging market," kata Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik Anto Prabowo di Jakarta, (Rabu (25/7/2018).

Sejalan dengan perkembangan kondisi global tersebut, pasar keuangan domestik juga mengalami tekanan. Dia memaparkan, IHSG pada Juni 2018 melemah sebesar 3,08% dan ditutup di level 5.799,2, dengan investor nonresiden mencatatkan net sell sebesar Rp9,1 triliun.

Namun, memasuki Juli 2018 tekanan sedikit mereda, IHSG pada 24 Juli 2018 ditutup di level 5.931,8 atau tumbuh 2,29% sejak awal Juli 2018, dan mencatatkan net buy investor nonresiden sebesar Rp795 miliar, meski jika dihitung sejak awal 2018 masih mencatatkan net sell sebesar Rp50,2 triliun.

Di pasar SBN, per Juni 2018, yield SBN tenor jangka pendek, menengah dan panjang masing-masing naik sebesar 44,0 bps, 79,3 bps, dan 55,1 bps (Mei 2018: rata-rata meningkat 27,7 bps). "Investor nonresiden mencatatkan net sell di pasar SBN sebesar Rp3,6 triliun," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7269 seconds (0.1#10.140)