Cadangan Menipis, Pemerintah Diminta Setop Ekspor Batu Bara

Selasa, 31 Juli 2018 - 13:37 WIB
Cadangan Menipis, Pemerintah Diminta Setop Ekspor Batu Bara
Cadangan Menipis, Pemerintah Diminta Setop Ekspor Batu Bara
A A A
JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah untuk menyetop sementara atau moratorium ekspor batu bara akibat cadangan yang terus menipis. Ketua YLKI Tulus Abadi mengatakan, cadangan batu bara Indonesia tercatat tinggal sekitar 8,26 miliar metric ton dengan penggunaan sekitar 400 juta ton per tahun.

"Ini habis dalam 20 tahun kedepan dari data asosiasi pertambangan Indonesia. Kondisinya gawat, selain DMO, pemerintah harus punya roadmap moratorium ekspor batu bara yang merupakan energi untuk kepentingan Indonesia," ujarnya di Jakarta, Selasa (31/7/2018).

Tulus mengungkapkan, cadangan batu bara di Indonesia itu hanya sekitar 2% dari yang ada di dunia, sehingga dalam jangka waktu tertentu Indonesia akan meminta batu bara dari negara lain melalui impor.

"Artinya sangat kecil dibandingkan stok batu bara di China, Amerika Serikat dan lain-lain, tapi ketika cadangan hanya 2% itu Indonesia menjadi eksportir terbesar di dunia. Ke depan batu bara akan habis, lalu ngemis ke Amerika Serikat, China kita beli dengan harga pasar," terang dia.

Mumpung ini belum terjadi, Tulus menyarankan agar pemerintah memberi prioritas batu bara untuk digunakan di dalam negari meski hanya 25% dari total ekspor. "China yang energinya banyak, mereka timbun (batu bara) di dalam negeri. Kedepan mereka akan gunakan energi fosil dengan harga mahal," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3618 seconds (0.1#10.140)