Runway Bandara Kertajati Akan Diperpanjang hingga 3.500 Meter

Rabu, 08 Agustus 2018 - 21:37 WIB
Runway Bandara Kertajati Akan Diperpanjang hingga 3.500 Meter
Runway Bandara Kertajati Akan Diperpanjang hingga 3.500 Meter
A A A
BANDUNG - Landasan pacu (runway) Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten Majalengka, yang kini panjangnya mencapai 2.500 meter akan diperpanjang hingga 3.500 meter, agar bisa didarati pesawat berbadan lebar seperti Boeing 737.

Rencana pembangunan runway tersebut terungkap dalam penyerahan modal berupa lahan seluas 2.948.294 meter persegi yang berlokasi di Desa Kertajati, Desa Bantarjati, dan Desa Kertasari, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka dari Pemprov Jawa Barat kepada PT BIJB di Gedung Sate Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (8/8/2018).

Penyerahan modal diterima Direktur PT BIJB Virda Dimas Ekaputra disaksikan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Provinsi Jabar Eddy Nasution dan Plt Kepala Biro Sarana Perekonomian, Investasi, dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Mohamad Arifin Soedjayana.

"Keterlibatan PT Angkasa Pura II di Bandara Kertajati, akan memperpanjang runway dari 2.500 meter menjadi 3.000 meter. Kemudian, secara bertahap menjadi 3.500 meter sesuai masterplan bandara. Harapannya, langsung saja 3.500 meter supaya efektif dan efisien," ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Jabar Iwa Karniwa seusai penyerahan modal.

Menurut Iwa, sejak awal Pemprov Jabar mendukung operasional Bandara Kertajati. Sebelumnya, Pemprov Jabar telah menyertakan modal senilai Rp796 miliar untuk mewujudkan hadirnya bandara ini. Dengan bertambahnya penyertaan modal berupa lahan seluas 294,8 hektare yang ditaksir mencapai Rp725 miliar ini, Pemprov Jabar telah menyertakan modal berupa aset sekitar Rp1,5 triliun.

Sebelum disepakatinya porsi saham dengan PT Angkasa Pura (AP) II, lanjut Iwa, posisi Pemprov Jabar kini masih sebagai pemilik saham mayoritas dengan porsi 98,45% aset di Bandara Kertajati.

Kini, kata Iwa, Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Mochamad Iriawan tengah berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan terkait finalisasi kesepakatan penyertaan modal dari PT Angkasa Pura II sebesar 25% dari keseluruhan aset Bandara Kertajati.

"Mudah-mudahan dengan adanya PT Angkasa Pura II yang meminta 25%, secara administrasi dan fisik (runway) segera bisa diselesaikan," ujarnya.

Iwa menambahkan, Pemprov Jabar sendiri berencana menambah penyertaan modal menjadi Rp5 triliun pada PT BIJB agar operasional Bandara Kertajati bisa lebih maksimal. Pasalnya, dengan status bandara internasional, Bandara Kertajati harus didukung sehingga kehadirannya benar-benar dirasakan masyarakat dalam pelayanan penerbangan. Pemprov Jabar pun akan menjalani sejumlah tahapan, termasuk pembuatan peraturan daerahnya.

"Kita harus susun lagi untuk mengusulkan adanya peraturan daerah terkait penambahan modal disetor menjadi minimal Rp5 triliun," tandasnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT BIJB Virda Dimas Ekaputra mengatakan, penyertaan modal berupa lahan dari Pemprov Jabar ini akan digunakan untuk pembangunan sisi darat bandara. Dalam ekosistem bandara, kata Virda, tidak selalu terkait operasional, namun ada juga area komersil yang bisa diakses oleh non-penumpang.

"Alhamdulillah BIJB mendapat setoran modal dari Pemprov Jabar dalam bentuk tanah untuk sisi darat, yaitu tanah yang bisa dikomersialkan untuk bangunan komersial, terminal, bangunan penunjang, untuk Pertamina, dan lainnya," terangnya.

Adapun rencana perpanjangan runway menjadi 3.500 meter, menurut Virda, itu sudah sesuai masterplan Bandara Kertajati. Dengan infrastruktur tersebut, Virda meyakini, Bandara bisa lebih optimal melayani penerbangan karena bisa didarati semua tipe pesawat.

"Sejak awal rencananya 3.000 meter, tapi kalau secara finansial mampu kenapa tidak sampai 3.500 meter saja karena sekarang pembebasan lahan sudah beres semua, tidak seperti tahun lalu," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4931 seconds (0.1#10.140)