Pidato Kenegaraan 2018, Jokowi Paparkan Inflasi Rendah

Kamis, 16 Agustus 2018 - 13:03 WIB
Pidato Kenegaraan 2018, Jokowi Paparkan Inflasi Rendah
Pidato Kenegaraan 2018, Jokowi Paparkan Inflasi Rendah
A A A
JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) paparkan pencapaian inflasi serta pertumbuhan ekonomi yang stabil sepanjang tahun 2018 ini. Hal itu disampaikan saat pidato kenegaraan dalam rangka HUT RI ke-73 di depan sidang bersama DPR dan DPD.

Jokowi menjelaskan bahwa, inflasi selalu terjaga dalam kisaran 3,5% serta realisasi inflasi bulan Juni 2018 berhasil ditekan pada angka 0,5%. Apalagi tercatat inflasi tahun kalender Januari hingga Juni 2018 sebesar 2,18%.

Hal ini terang dia menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia semakin berkembang dan membuat ekonomi Indonesia semakin berkualitas selama tujuh terakhir. "Ekonomi kita terus tumbuh di kisaran 5 persen per tahun, di tengah ketidakpastian ekonomi dunia yang sedang berlangsung," ujar Jokowi depan sidang bersama DPR dan DPD, Jakarta, Kamis (16/8/2018).

"Inflasi selalu pada kisaran 3,5%. Ini sebuah pencapaian yang luar biasa untuk menjaga daya beli rakyat. Realisasi inflasi bulan Juni 2018 berhasil ditekan pada angka 0,59 persen atau terendah dibandingkan inflasi saat Hari Besar Keagamaan Nasional dalam tujuh tahun terakhir," sambungnya.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menambahkan, pertumbuhan ekonomi yang stabil dan pengendalian inflasi yang terjaga membuat pertumbuhan ekonomi menjadi lebih berkualitas dan dapat dirasakan dampaknya. Angka pengangguran terbuka turun menjadi tinggal 5,13% pada Februari 2018.

Untuk pertama kalinya, persentase kemiskinan Indonesia turun ke angka satu digit, yaitu menjadi 9,82% pada Maret tahun 2018. Selanjutnya Ia juga mengklaim sudah berhasil menekan angka kemiskinan dari 28,59 juta atau 11,22% pada bulan Maret tahun 2015 menjadi 25,95 juta atau 9,82% pada Maret tahun 2018.

"Ekosistem yang kondusif tersebut kita manfaatkan untuk memperkokoh stabilitas makro ekonomi dan meningkatkan kualitas pertumbuhan, memastikan tercapainya tujuan keadilan ekonomi, menyiapkan pembangunan ekonomi yang berkesinambungan dalam jangka panjang, serta melakukan reformasi struktural untuk peningkatan daya saing ekonomi," katanya.

Lanjutnya, Dia mengungkapkan pembangunan ekonomi bukan hanya untuk dinikmati pada masa sekarang, tapi juga harus dirasakan dalam jangka panjang. Pembangunan mesti berkesinambungan. Salah satu penyangga keberlanjutan pembangunan adalah ketersediaan infrastruktur.

"Selama empat tahun ini, infrastruktur dibangun secara masif dan merata di seluruh pelosok tanah air. Pemerintah mempercepat pembangunan nasional, baik pembangunan infrastruktur fisik maupun infrastruktur sosial. Pemerintah bekerja untuk menghadirkan pemerataan ekonomi yang berkeadilan," tandasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5578 seconds (0.1#10.140)