Wuling Berhasil Mengubah Pasar Indonesia dalam 1.000 Hari
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasar mobil di Tanah Air semakin dinamis. Masyarakat kini memiliki banyak pilihan mobil jenis apa dan dari pabrikan mana yang bakal dijadikan tunggangan sehari-hari. Dinamisnya pasar mobil nasional salah satunya disebabkan datangnya merek-merek baru dan model-model baru ke Indonesia. Tak hanya pabrikan asal Eropa tetapi juga dari China.
Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia boleh dibilang merupakan pasar yang potensial. Penjualan mobil di pasar domestik menunjukkan tren meningkat dalam kurun 5 tahun terakhir. Meskipun tahun ini agak tersendat karena dampak dari pandemi virus corona (Covid-19).
Para produsen mobil global pun mulai menggelontorkan investasi puluhan triliun untuk pengembangan produk di Indonesia. Tak hanya pabrikan Jepang tapi juga pabrikan Eropa dan China. Yang menarik, salah satu pabrikan asal negeri Tirai Bambu, Wuling terlihat paling serius menggarap pasar Indonesia.
Melalui PT SAIC General Motor Wuling (SGMW), Wuling membangun pabrik canggih di Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat. Dengan nilai investasi sekitar Rp9,3 triliun pada 2017 silam.
Pabrik itu dilengkapi teknologi global manufacturing system (GMS). Yang berarti pabrik itu memenuhi standar internasional. Dengan teknologi GMS, memungkinkan Wuling mencapai proses produksi yang efisien dan berkualitas.
Untuk mendukung kegiatan manufakturnya di Indonesia, Wuling mengandalkan 15 pemasok komponen global ternama dan sekitar 20 pemasok komponen lokal.
Pembangunan pabrik mobil Wuling itu memberikan efek berantai bagi perekonomian nasional. Pabrik itu menciptakan rantai industri hulu dan hilir. Dan menciptakan sekitar 3.000 lapangan kerja untuk masyarakat lokal.
"Wuling memang serius, mereka memiliki komitmen kuat untuk menghadirkan produk berkualitas," ujar Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara kepada SINDOnews, Kamis (30/4/2020).
Menurut Kukuh, Wuling berhasil mematahkan stigma bahwa mobil lansiran pabrikan China memiliki kualitas yang kurang baik. "Justru sekarang mereka (Wuling) membuktikan bahwa pabrikan China bisa memproduksi mobil berteknologi canggih dengan harga terjangkau," paparnya.
Sejatinya pabrikan asal China sudah mencoba untuk menaklukkan pasar Indonesia sejak satu dekade silam. Sebut saja Chery Automobile dan Geely. Namun Chery dan Geely tak mampu bersaing melawan dominasi pabrikan Jepang, keduanya pun tumbang.
Lantas apa yang membuat Wuling mampu bertahan dan menggebrak pasar otomotif nasional? Menurut Kukuh, dengan pembangunan pabrik canggih di Cikarang tersebut, membuktikan keseriusan Wuling untuk memasuki pasar Indonesia.
"Mereka (Wuling) tidak memanfaatkan kebijakan tarif mobil murah dari pemerintah Indonesia namun bisa menghasilkan produk dengan teknologi canggih dan terjangkau oleh masyarakat. Itu merupakan nilai lebih yang mereka (Wuling) miliki," paparnya. Dengan harga yang terjangkau, masyarakat Indonesia semakin mudah untuk memiliki mobil.
Ditambah lagi, produk-produk Wuling yang diproduksi di Indonesia juga diekspor ke mancanegara sehingga masyarakat semakin yakin dengan kualitas produknya.
Tak hanya itu, dengan jaringan sales, service, dan spare part yang terus ditambah, Wuling kini semakin dekat dengan masyarakat Indonesia. "Ketersediaan suku cadang dan jaringan dealer serta service yang semakin banyak membuat mereka (Wuling) kini semakin mudah diakses masyarakat," papar Kukuh.
Wuling kini merangsek pasar dengan produk Multi Purpose Vehicle (MPV) tetapi juga Sport Utility Vehicle (SUV). Pasar MPV memang yang paling menggiurkan di Indonesia. Lebih dari separuh penjualan mobil nasional setiap tahun berasal dari segmen ini. Pabrikan Jepang masih mendominasi segmen ini.
Melihat peluang yang cukup besar, Wuling pun memutuskan untuk bermain di segmen ini. Hasilnya, pasar MPV semakin dinamis dan produk MPV Wuling seperti Confero dan Confero S mampu bersaing dengan MPV lansiran pabrikan Jepang. Wuling pun masuk 10 merek mobil terlaris di pasar nasional.
Pengamat otomotif Fransiscus Soerjopranoto menilai, pasar mobil nasional semakin dinamis tahun depan. Meskipun tahun ini industri otomotif nasional terhantam dampak pandemi Covid-19. Dipastikan, tahun depan banyak model-model baru yang akan dirilis ke pasar.
"Pabrikan otomotif tentu sudah memiliki planning untuk meluncurkan model-model terbaru. Pasar akan semakin dinamis," tegasnya. Wuling sendiri memastikan bakal menghadirkan produk-produk terbaru untuk pasar Indonesia.
Produk Canggih Didukung Jaringan Purna Jual Standar Global
Novian Firmansyah (42) genap setahun menggunakan produk Wuling. Pria asal Bekasi ini memboyong Convero S ACT di pameran Telkomsel Indonesia International Motor Show 2019 lalu.
Novi, begitu dia dipanggil, tertarik dengan Confero karena harganya murah tapi memiliki teknologi yang canggih. Mobil berkelir merah itu dia gunakan untuk kegiatan sehari-hari mulai mengantar anaknya sekolah hingga bekerja di Jakarta. "Sejauh ini tidak pernah ada masalah, tetap nyaman dan irit," ungkapnya kepada SINDOnews.
Confero S ACT yang ditunggangi Novi, merupakan varian dengan transmisi semi otomatis. Mobil ini memiliki beragam fitur yang akan mendukung pengalaman berkendara lebih maksimal dan menunjang kenyamanan terutama bagi pengemudi.
Sederet fitur canggih diusung mobil ini. Diantaranya sistem transmisi e-clutch dari Schaeffler yang memiliki keunggulan memudahkan pengoperasian gigi transmisi tanpa pedal kopling pada transmisi manual. Wuling Confero S ACT menggendong dapur pacu berkekuatan 1.5 liter (1.500 cc) yang menghasilkan tenaga maksimal 107 Hp pada 5.800 rpm dengan torsi 142 Nm. Seluruh tenaga mesin disalurkan menggunakan transmisi e-clutch 6 percepatan, dengan sistem penggerak roda belakang.
Confero S ACT juga dibekali dengan fitur keselamatan aktif seperti emergency stop signal, ABS dan EBD, dual SRS airbags, ISO FIX dan tyre pressure monitoring system. Tak hanya itu, Wuling menyematkan beberapa fitur baru seperti Electric Adjustable Foldable Mirror, Emergency Stop Signal hingga pengatur ketinggian kursi pengemudi. Juga seat belt reminder untuk penumpang depan dan pengemudi serta Auto Door Lock by speed.
Dengan dukungan jaringan sales, service dan spare part yang semakin banyak, MPV itu kini menjadi salah satu pilihan keluarga Indonesia. "Jaringan bengkelnya sudah tersebar si banyak tempat. Jadi tak perlu khawatir dengan ketersediaan spare part maupun service," papar Novi.
Wuling kini sudah memiliki 115 dealer berstandar global di sejumlah daerah Indonesia. Selama 1.000 hari berkiprah di industri otomotif nasional, Wuling sudah menjual 46.362 unit mobil dari berbagai tipe.
Dari data yang dipublikasikan Wuling, Confero terjual 26.550 unit, Almaz 9.903 unit, Cortez 9.424 dan Formo 485 unit.
Media Relations Wuling Motors, Brian Gomgom Simbolon dalam sebuah diskusi bersama Forum Wartawan Otomotif (Forwot) bertajuk Ngobrol Virtual Dulu (Ngovid) pekan lalu mengatakan, sebelum menghadirkan sebuah produk, Wuling melakukan riset yang panjang agar memberikan value yang optimal bagi masyarakat.
Yakni harga terjangkau dengan teknologi terbaru dan canggih pada setiap mobil Wuling, misalnya TPMS (Tire Pressure Monitoring System) maupun voice command berbahasa Indonesia (WIND). "Setiap tahun tumbuh (penjualan) dan terus meningkat," paparnya.
Tak hanya menghadirkan mobil berteknologi canggih dengan harga terjangkau, Wuling juga berencana menghadirkan mobil bercita rasa Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan yakni memperbanyak kandungan komponen lokal di produk-produk Wuling. "Kita menuju ke arah sana, menghadirkan produk yang lahir dari Indonesia," imbuh Product Planning Wuling Motors, Danang Wiratmoko.
Di usianya yang baru 1.000 hari, Wuling berhasil mengubur stigma bahwa mobil pabrikan China kualitasnya diragukan. Wuling juga berhasil membuktikan bahwa mobil dengan sederet fitur dan teknologi canggih tak harus mahal.
Sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, Indonesia boleh dibilang merupakan pasar yang potensial. Penjualan mobil di pasar domestik menunjukkan tren meningkat dalam kurun 5 tahun terakhir. Meskipun tahun ini agak tersendat karena dampak dari pandemi virus corona (Covid-19).
Para produsen mobil global pun mulai menggelontorkan investasi puluhan triliun untuk pengembangan produk di Indonesia. Tak hanya pabrikan Jepang tapi juga pabrikan Eropa dan China. Yang menarik, salah satu pabrikan asal negeri Tirai Bambu, Wuling terlihat paling serius menggarap pasar Indonesia.
Melalui PT SAIC General Motor Wuling (SGMW), Wuling membangun pabrik canggih di Greenland International Industrial Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat. Dengan nilai investasi sekitar Rp9,3 triliun pada 2017 silam.
Pabrik itu dilengkapi teknologi global manufacturing system (GMS). Yang berarti pabrik itu memenuhi standar internasional. Dengan teknologi GMS, memungkinkan Wuling mencapai proses produksi yang efisien dan berkualitas.
Untuk mendukung kegiatan manufakturnya di Indonesia, Wuling mengandalkan 15 pemasok komponen global ternama dan sekitar 20 pemasok komponen lokal.
Pembangunan pabrik mobil Wuling itu memberikan efek berantai bagi perekonomian nasional. Pabrik itu menciptakan rantai industri hulu dan hilir. Dan menciptakan sekitar 3.000 lapangan kerja untuk masyarakat lokal.
"Wuling memang serius, mereka memiliki komitmen kuat untuk menghadirkan produk berkualitas," ujar Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara kepada SINDOnews, Kamis (30/4/2020).
Menurut Kukuh, Wuling berhasil mematahkan stigma bahwa mobil lansiran pabrikan China memiliki kualitas yang kurang baik. "Justru sekarang mereka (Wuling) membuktikan bahwa pabrikan China bisa memproduksi mobil berteknologi canggih dengan harga terjangkau," paparnya.
Sejatinya pabrikan asal China sudah mencoba untuk menaklukkan pasar Indonesia sejak satu dekade silam. Sebut saja Chery Automobile dan Geely. Namun Chery dan Geely tak mampu bersaing melawan dominasi pabrikan Jepang, keduanya pun tumbang.
Lantas apa yang membuat Wuling mampu bertahan dan menggebrak pasar otomotif nasional? Menurut Kukuh, dengan pembangunan pabrik canggih di Cikarang tersebut, membuktikan keseriusan Wuling untuk memasuki pasar Indonesia.
"Mereka (Wuling) tidak memanfaatkan kebijakan tarif mobil murah dari pemerintah Indonesia namun bisa menghasilkan produk dengan teknologi canggih dan terjangkau oleh masyarakat. Itu merupakan nilai lebih yang mereka (Wuling) miliki," paparnya. Dengan harga yang terjangkau, masyarakat Indonesia semakin mudah untuk memiliki mobil.
Ditambah lagi, produk-produk Wuling yang diproduksi di Indonesia juga diekspor ke mancanegara sehingga masyarakat semakin yakin dengan kualitas produknya.
Tak hanya itu, dengan jaringan sales, service, dan spare part yang terus ditambah, Wuling kini semakin dekat dengan masyarakat Indonesia. "Ketersediaan suku cadang dan jaringan dealer serta service yang semakin banyak membuat mereka (Wuling) kini semakin mudah diakses masyarakat," papar Kukuh.
Wuling kini merangsek pasar dengan produk Multi Purpose Vehicle (MPV) tetapi juga Sport Utility Vehicle (SUV). Pasar MPV memang yang paling menggiurkan di Indonesia. Lebih dari separuh penjualan mobil nasional setiap tahun berasal dari segmen ini. Pabrikan Jepang masih mendominasi segmen ini.
Melihat peluang yang cukup besar, Wuling pun memutuskan untuk bermain di segmen ini. Hasilnya, pasar MPV semakin dinamis dan produk MPV Wuling seperti Confero dan Confero S mampu bersaing dengan MPV lansiran pabrikan Jepang. Wuling pun masuk 10 merek mobil terlaris di pasar nasional.
Pengamat otomotif Fransiscus Soerjopranoto menilai, pasar mobil nasional semakin dinamis tahun depan. Meskipun tahun ini industri otomotif nasional terhantam dampak pandemi Covid-19. Dipastikan, tahun depan banyak model-model baru yang akan dirilis ke pasar.
"Pabrikan otomotif tentu sudah memiliki planning untuk meluncurkan model-model terbaru. Pasar akan semakin dinamis," tegasnya. Wuling sendiri memastikan bakal menghadirkan produk-produk terbaru untuk pasar Indonesia.
Produk Canggih Didukung Jaringan Purna Jual Standar Global
Novian Firmansyah (42) genap setahun menggunakan produk Wuling. Pria asal Bekasi ini memboyong Convero S ACT di pameran Telkomsel Indonesia International Motor Show 2019 lalu.
Novi, begitu dia dipanggil, tertarik dengan Confero karena harganya murah tapi memiliki teknologi yang canggih. Mobil berkelir merah itu dia gunakan untuk kegiatan sehari-hari mulai mengantar anaknya sekolah hingga bekerja di Jakarta. "Sejauh ini tidak pernah ada masalah, tetap nyaman dan irit," ungkapnya kepada SINDOnews.
Confero S ACT yang ditunggangi Novi, merupakan varian dengan transmisi semi otomatis. Mobil ini memiliki beragam fitur yang akan mendukung pengalaman berkendara lebih maksimal dan menunjang kenyamanan terutama bagi pengemudi.
Sederet fitur canggih diusung mobil ini. Diantaranya sistem transmisi e-clutch dari Schaeffler yang memiliki keunggulan memudahkan pengoperasian gigi transmisi tanpa pedal kopling pada transmisi manual. Wuling Confero S ACT menggendong dapur pacu berkekuatan 1.5 liter (1.500 cc) yang menghasilkan tenaga maksimal 107 Hp pada 5.800 rpm dengan torsi 142 Nm. Seluruh tenaga mesin disalurkan menggunakan transmisi e-clutch 6 percepatan, dengan sistem penggerak roda belakang.
Confero S ACT juga dibekali dengan fitur keselamatan aktif seperti emergency stop signal, ABS dan EBD, dual SRS airbags, ISO FIX dan tyre pressure monitoring system. Tak hanya itu, Wuling menyematkan beberapa fitur baru seperti Electric Adjustable Foldable Mirror, Emergency Stop Signal hingga pengatur ketinggian kursi pengemudi. Juga seat belt reminder untuk penumpang depan dan pengemudi serta Auto Door Lock by speed.
Dengan dukungan jaringan sales, service dan spare part yang semakin banyak, MPV itu kini menjadi salah satu pilihan keluarga Indonesia. "Jaringan bengkelnya sudah tersebar si banyak tempat. Jadi tak perlu khawatir dengan ketersediaan spare part maupun service," papar Novi.
Wuling kini sudah memiliki 115 dealer berstandar global di sejumlah daerah Indonesia. Selama 1.000 hari berkiprah di industri otomotif nasional, Wuling sudah menjual 46.362 unit mobil dari berbagai tipe.
Dari data yang dipublikasikan Wuling, Confero terjual 26.550 unit, Almaz 9.903 unit, Cortez 9.424 dan Formo 485 unit.
Media Relations Wuling Motors, Brian Gomgom Simbolon dalam sebuah diskusi bersama Forum Wartawan Otomotif (Forwot) bertajuk Ngobrol Virtual Dulu (Ngovid) pekan lalu mengatakan, sebelum menghadirkan sebuah produk, Wuling melakukan riset yang panjang agar memberikan value yang optimal bagi masyarakat.
Yakni harga terjangkau dengan teknologi terbaru dan canggih pada setiap mobil Wuling, misalnya TPMS (Tire Pressure Monitoring System) maupun voice command berbahasa Indonesia (WIND). "Setiap tahun tumbuh (penjualan) dan terus meningkat," paparnya.
Tak hanya menghadirkan mobil berteknologi canggih dengan harga terjangkau, Wuling juga berencana menghadirkan mobil bercita rasa Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan yakni memperbanyak kandungan komponen lokal di produk-produk Wuling. "Kita menuju ke arah sana, menghadirkan produk yang lahir dari Indonesia," imbuh Product Planning Wuling Motors, Danang Wiratmoko.
Di usianya yang baru 1.000 hari, Wuling berhasil mengubur stigma bahwa mobil pabrikan China kualitasnya diragukan. Wuling juga berhasil membuktikan bahwa mobil dengan sederet fitur dan teknologi canggih tak harus mahal.
(bon)