Trump Kritik Bos The Fed Karena Kenaikan Suku Bunga

Selasa, 21 Agustus 2018 - 11:32 WIB
Trump Kritik Bos The Fed Karena Kenaikan Suku Bunga
Trump Kritik Bos The Fed Karena Kenaikan Suku Bunga
A A A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan "tidak senang" dengan Ketua Federal Reserve Jerome Powell karena kebijakan kenaikan suku bunga. Trump mengatakan seharusnya bank sentral AS berbuat lebih banyak untuk membantunya meningkatkan perekonomian Abang Sam.

Kritik presiden terhadap bank sentral merupakan hal yang jarang terjadi di Amerika. Karena bank sentral memiliki kemandirian-bebas dari campur tangan politik-karena dianggap penting untuk stabilitas ekonomi.

Namun, Trump mengatakan dia tidak ingin berpedoman pada praktik masa lalu, dimana mengkritik The Fed dianggap tabu. Trump menegaskan dia tidak akan ragu mengkritik bank sentral jika terus menerus menaikkan suku bunga.

Melansir dari Reuters, Selasa (21/8/2018), Trump mengkritik bank sentral AS tersebut atas pengetatan kebijakan moneter. Pada Senin waktu AS, Trump menyatakan The Fed harus lebih akomodatif terhadap suku bunga. "Saya tidak senang dengan kenaikan suku bunga yang dilakukan," kata Trump mengacu kepada Powell.

Kritikan Trump tersebut membuat indeks dolar Amerika Serikat terhadap enam mata uang utama turun 0,44% menjadi 95,475 pada pukul 00:41 GMT, setelah menyentuh serendah 95,440, level terendah sejak 9 Agustus.

Dalil Trump soal kritikannya, negara lain mendapat manfaat dari langkah bank sentral dan selama perang dagang yang terjadi. Tetapi di saat bersamaan, Pemerintah Amerika Serikat tidak mendapatkan dukungan dari The Fed. Apalagi, kata Trump, saat perang dagang, China dan Uni Eropa melakukan manipulasi mata uang agar produk mereka lebih kompetitif di pasar dunia.

"Kami telah bernegosiasi dengan sangat kuat terhadap negara lain, dimana kami menang. Tetapi selama periode waktu ini, saya harus diberi bantuan oleh The Fed," kata Trump. Presiden AS tersebut berhasil membuat Komite Uni Eropa datang ke Washington untuk membuka lebar ekspor produk AS setelah sebelumnya sempat terlibat perang tarif.

Presiden AS tersebut mengatakan prioritas saat ini adalah mengurangi defisit perdagangan AS. Karena kenaikan suku bunga yang kerap terjadi dan dolar yang semakin kuat bisa menimbulkan risiko bagi pertumbuhan ekspor Amerika.

The Fed sendiri telah menaikkan suku bunga sebanyak dua kali di tahun 2018 ini. Dan dikabarkan akan melakukannya lagi bulan depan berbekal inflasi harga konsumen naik menjadi 2,9% pada Juli, level tertinggi dalam enam tahun. Dan angka pengangguran sebesar 3,9%, level terendah dalam kurun waktu sekitar 20 tahun.

The Fed menaikkan suku bunga, setelah selama enam tahun bertahan dengan suku bunga rendah akibat krisis keuangan global tahun 2008. Secara perlahan, bank sentral AS tersebut menaikkan suku bunga pada akhir 2015.

Terkait kritik Trump terhadap Powell, juru bicara The Fed menolak untuk berkomentar. Hanya saja, pada bulan Juli lalu, Powell menegaskan dalam sebuah wawancara bahwa The Fed memiliki "tradisi panjang", dimana mereka memiliki kemerdekaan dari masalah politik dan tidak seorang pun di pemerintahan yang bisa campur tangan.

Disinggung soal hak kemerdekaan The Fed, Trump mengatakan: "Saya percaya pada The Fed melakukan apa yang baik bagi negara". Powell mengambil alih sebagai ketua Fed awal tahun ini. Lantas bagaimana soal pilihan Trump terhadap Powell? (Jerome Powell ditunjuk oleh Trump sejak tahun lalu untuk menggantikan Janet Yellen), Trump mengatakan kepada Reuters, "Aku akan memberitahumu dalam tujuh tahun".
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5016 seconds (0.1#10.140)