Inggris Bisa Menjadi Negara Pengekspor Abad ke-21

Rabu, 22 Agustus 2018 - 04:10 WIB
Inggris Bisa Menjadi Negara Pengekspor Abad ke-21
Inggris Bisa Menjadi Negara Pengekspor Abad ke-21
A A A
JAKARTA - Inggris diyakini bisa menjadi negara adidaya dan superpower di abad ke 21, untuk menjadi salah satu negara pengekspor. Hal ini disampaikan Menteri Perdagangan Inggris Liam Fox dalam pidatonya yang merinci rencana serta ambisi setelah negosiasi Brexit rampung yakni keluarnya Inggris dari keanggotaan Uni Eropa (UE).

Dilansir BBC, Selasa (21/8) Liam Fox mengatakan ingin ekspor dalam proporsi PDB Inggris meningkat dari 30% menjadi 35%. Tercatat tahun lalu, ekspor barang dan jasa naik ke rekor tertinggi sebesar 620 miliar poundsterling.

Sementara itu Federasi Usaha Kecil memuji pencapaian tersebut, meski mengatakan dibutuhkan lebih banyak insentif dari pemerintah seperti voucher ekspor. Mike Cherry dari Federasi Usaha Kecil (The Federation of Small Businesses/FSB) mengungkapkan, perusahaan kecil dapat memakai voucher tersebut untuk berinvestasi.

Departemen Keuangan Ekspor Inggris yang menawarkan bantuan keuangan kepada eksportir sudah memiliki kapasitas untuk mendukung ekspor sebesar 50 miliar pounds. Dalam pidato yang memaparkan strategi ekspor pemerintah, Fox mengutarakan Inggris harus menetapkan target tinggi usai meninggalkan Uni Eropa.

Ia mengharapkan dapat memberi tahukan kepada para pelaku bisnis di London, bahwa perusahaan-perusahaan Inggris akan ditempatkan secara luar biasa untuk memanfaatkan perubahan cepat dalam lingkungan ekonomi global.

Menteri perdagangan dan promosi ekspor, Baroness Rona Fairhead, mengatakan kepada BBC Radiobahwa dia memahami bisnis menginginkan "stabilitas dan kepastian" dalam jangka pendek dan ada kekhawatiran tentang membangun kesepakatan perdagangan dengan UE.

Namun dia mengatakan, pemerintah juga perlu fokus pada masa depan jangka panjang perusahaan Inggris dalam hal ini terkait ekspor. "Penelitian menunjukkan bahwa bisnis yang mampu ekspor sebenarnya lebih sehat, menghasilkan lebih banyak keuntungan, mempekerjakan lebih banyak orang dan bahkan lebih berkelanjutan," katanya.

"Pesan kami untuk bisnis kecil menengah adalah mengambil risiko. Kami akan memberikan dukungan kepada Anda karena Anda lebih mungkin memiliki bisnis yang berkembang yang dapat Anda teruskan kepada generasi Anda," terangnya.

Sekretaris perdagangan internasional Barry Gardiner mengatakan strategi ekspor tidak bisa didasarkan hanya untuk sekali pakai. "Setelah mencatat angka defisit perdagangan, pengurangan staf dalam promosi perdagangan dan penundaan untuk pendanaan perdagangan untuk bisnis, pemerintah akhirnya menerbitkan strategi ekspor - sekitar dua tahun setelah departemen perdagangan didirikan," papar dia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3416 seconds (0.1#10.140)