Produsen Ban Goodyear Akan Tutup Pabrik di Malaysia, 500 Lebih Karyawan Kena Dampak?

Jum'at, 08 Maret 2024 - 11:21 WIB
loading...
Produsen Ban Goodyear Akan Tutup Pabrik di Malaysia, 500 Lebih Karyawan Kena Dampak?
Goodyear Tire & Rubber Co, salah satu produsen ban terbesar dunia berencana menutup pabriknya di Malaysia pada 30 Juni 2024, mendatang. Foto/Dok
A A A
KUALA LUMPUR - Goodyear Tire & Rubber Co, salah satu produsen ban terbesar dunia berencana menutup pabriknya di Malaysia pada 30 Juni 2024, mendatang. Keputusan tersebut diperkirakan bakal mempengaruhi lebih dari 500 karyawan.



Goodyear mengatakan keputusan untuk menutup pabrik di distrik Shah Alam di negara bagian Selangor – yang dibuka pada tahun 1972 – adalah bagian dari program restrukturisasi perusahaan Goodyear Forward, yang bertujuan melakukan penghematan USD1 miliar pada tahun 2025.

"Keputusan ini tidak dibuat dengan mudah dan kami tetap berkomitmen untuk memperlakukan rekan kami dengan hati-hati dan hormat," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis seperti dilansir Reuters.

"Kami akan terus melayani pasar Malaysia dengan produk dan solusi industri terkemuka kami dari lokasi manufaktur lain dalam perjalanan Goodyear," bebernya.



Sebagai informasi Goodyear sebelumnya menghadapi tuduhan pelanggaran tenaga kerja, termasuk upah yang tidak dibayar, lembur yang berlebihan dan ancaman terhadap puluhan pekerja migran di pabrik manufaktur Malaysia dalam beberapa tahun terakhir.

Perusahaan dan para pekerja akhirnya mencapai kesepakatan penyelesaian pada tahun 2022, dengan masing-masing karyawan mendapatkan bayaran 50.000 ringgit hingga 200.000 ringgit (USD10.660 hingga USD42.644) tergantung pada lamanya pekerjaan mereka, seperti dilaporkan Reuters.

Dalam pernyataan terpisah pada hari Jumat, Otoritas Pengembangan Investasi Malaysia (MIDA) mengatakan penutupan pabrik Goodyear akan secara langsung mempengaruhi sekitar 550 karyawan.

"Pemerintah Malaysia dan Goodyear telah bekerja untuk membangun kerangka kerja sebagai dukungan untuk membantu para pekerja tersebut, termasuk program peningkatan keterampilan dan pelatihan ulang dan memfasilitasi penempatan kerja," kata MIDA.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1786 seconds (0.1#10.140)