Ketidakpastian Global Meningkat Saat Ekonomi AS Melaju Sendirian

Jum'at, 07 September 2018 - 15:07 WIB
Ketidakpastian Global Meningkat Saat Ekonomi AS Melaju Sendirian
Ketidakpastian Global Meningkat Saat Ekonomi AS Melaju Sendirian
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia menyatakan, ketidakpastian ekonomi global meningkat di tengah pertumbuhan ekonomi yang tidak merata yakni kuatnya laju ekonomi Amerika Serikat (AS) dibandingkan negara di kawasan Eropa, Jepang serta China.

Kepala Grup Riset Ekonomi Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Reza Anglingkusumo mengatakan ketidakpastian turut diikuti dengan kenaikan Fed fund rate, ketegangan perdagangan antara AS dengan sejumlah negara serta risiko rambatan dari gejolak ekonomi di Turki dan Argentina.

"Ketidakpastian ini memicu pembalikan modal asing dan apresiasi nilai tukar dolar AS secara luas sehingga turut menekan nilai tukar mata uang global khususnya negara emerging market, termasuk Indonesia," ujarnya di Jakarta, Jumat (7/9/2018).

BI melihat meningkatnya tren impor perdagangan di Indonesia mencerminkan meningkatnya permintaan dan aktivitas ekonomi domestik. Namun di sisi lain, turut berdampak pada meningkatnya defisit transaksi berjalan yang mencapai USD8 miliar di kuartal II 2018.

Untuk itu, dibutuhkan penguatan di bidang ekspor barang dan jasa sehingga mampu menekan tren defisit transaksi berjalan di tahun 2018 sesuai dengan target di kisaran 2,5%-3,% dari GDP.

Secara khusus untuk menekan defisit transaksi berjalan, BI mendukung implementasi program B20, sinergi dalam akselerasi penerimaan devisa dan serta mendukung kebijakan fiskal untuk mendorong ekspor dan mengurangi impor.

"Ke depannya, BI melihat prospek nilai tukar rupiah diperkirakan tidak seberat tahun 2018 ini seiring terkendalinya laju inflasi dan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan," pungkasnya.

BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi tahun 2018 dan 2019 masing-masing berkisar di 5%-5,4% dan 5,1%-5,5%. Adapun laju inflasi diperkirakan stabil di kisaran 3,5% plus 1% untuk tahun 2018 dan 2019.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7592 seconds (0.1#10.140)