MJEE dan MEIN Menilai Pasar di Indonesia Masih Prospektif

Sabtu, 08 September 2018 - 12:22 WIB
MJEE dan MEIN Menilai Pasar di Indonesia Masih Prospektif
MJEE dan MEIN Menilai Pasar di Indonesia Masih Prospektif
A A A
JAKARTA - Ketidakstabilan kondisi ekonomi domestik memberikan pengaruh kepada pertumbuhan industri manufaktur. Tahun ini, kondisi perekonomian nasional dinilai tidak terlalu baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Ini tak lain karena faktor nilai tukar rupiah yang melemah dan pertumbuhaan ekonomi yang melambat.

"Saya rasa ini juga dialami oleh dunia usaha pada umumnya. Untuk tahun ini, kami merevisi target 10%-20% lebih rendah dibanding tahun sebelumnya," tegas Presdir PT Mitsubishi Jaya Elevator and Escalator (MJEE) Christian Satrya di Jakarta, Sabtu (8/9/2018).

Dia mengungkapkan, MJEE memiliki pabrik di Indonesia dengan kandungan lokal yang sudah disertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai32% dan sisanya masih diimpor. Produk elevator Mitsubishi Electric, kata dia, adalah satu-satunya merk internasional yang memiliki pabrik di Indonesia.

Namun demikian, pelemahan nilai tukar rupiah ini masih cukup berdampak pada direct material cost dan volume penjualan saat ini. "Tapi kami berkomitmen untuk meningkatkan TKDN hingga 40%," tegasnya.

MJEE tetap optimistis bahwa pasar Indonesia akan kembali membaik. Apalagi, kata Satrya, pihaknya menilai adanya komitmen yang sangat kuat dari pemerintah untuk memperbaiki kondisi perekonomian.

"Kami sudah lebih dari 20 tahun di Indonesia dan berkomitmen untuk terus ada dan berkembang. Kami menilai Indonesia tetap merupakan pasar yang sangat potensial. Itulah sebabnya, kami tetap merilis produk baru karena kami yakin pasar Indonesia akan segera pulih dan kembali tumbuh," papar Satrya.

Sementara Presdir PT Mitsubishi Electric Indonesia (MEIN) Susumu Oshibe mengungkapkan, 100% produk yang dijual di pasar Indonesia merupakan produk impor. Namun, Oshibe juga optimistis bahwa produknya akan diterima oleh pasar Indonesia dengan baik.

Apalagi, MEIN menawarkan produk yang memiliki keunggulan teknologi yang tidak dimiliki produk lain. "Dengan menggunakan produk kami, konsumen justru diuntungkan karena akan menghemat penggunaan listrik 20%-30%," katanya.

Tercatat hingga saat ini, sudah lebih dari 8.500 unit produk elevator dan escalator MJEE melayani permintaan pasar seperti di perkantoran, apartemen, shopping mall, rumah tinggal maupun untuk fasilitas publik seperti bandara, terminal, rumah sakit, serta universitas. Pabrik MJEE di Karawang International Industry City (KIIC) Karawang juga telah dipercaya untuk mengekspor hasil produksinya ke Asia Tenggara, Timur Tengah hingga Eropa.

MJEE telah menyelesaikan pembangunan gedung pabrik kedua di KIIC, Kabupaten Karawang di tahun 2016 lalu. Selain itu, untuk lebih memperkenalkan produknya kepada masyarakat, di tahun 2017 MJEE dan MEIN telah membuka showroom di Gedung Jaya, Jakarta Pusat yang menampilkan berbagai produk Mitsubishi Electric, mulai dari Elevator & Escalator, Access System, Air Conditioner System, Ventilation System, Jet Towel, LED lightings, Factory Automation dan lainnya.

Untuk menjamin tersedianya after sales service yang memenuhi standard dan kualitas Mitsubishi Electric Jepang, kedua perusahaan akan terus menambah keberadaannya di Indonesia. Untuk produk elevator dan escalator, MJEE telah memiliki kantor perwakilan dan service center di 10 kota besar dan dalam tahun ini menambah 4 service center di Jabodetabek.

Sementara MEIN yang saat ini sudah memiliki kantor perwakilan dan service center di Jakarta, Surabaya dan Medan akan menambah 2 kantor perwakilan di tahun ini.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2470 seconds (0.1#10.140)