Perkuat Sinergi BUMN, Semen Baturaja Gandeng PT Timah

Sabtu, 15 September 2018 - 15:49 WIB
Perkuat Sinergi BUMN, Semen Baturaja Gandeng PT Timah
Perkuat Sinergi BUMN, Semen Baturaja Gandeng PT Timah
A A A
JAKARTA - PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) akan menyuplai kebutuhan semen untuk proyek pembangunan di lingkungan PT Timah Tbk. Kerjasama kedua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut dituangkan dalam Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang ditandantangani Direktur Utama SMBR, Rahmad Pribadi dan Dirut PT Timah Tbk, Riza Pahlevi Tabrani.

Nota kesepahaman berlaku selama tiga tahun sejak ditandatangani. Rahmad mengatakan kerjasama dilakukan di ranah transportasi air dan di bidang pengembangan usaha atau bisnis.

"Kami akan terus menjajaki kerjasama lain yang dipandang perlu dalam rangka sinergi BUMN," ujar Rahmad Pribadi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (15/6/2018).

Rahmad mengutarakan, BUMN yang dipimpinnya selama setahun terakhir memproduksi semen Ordinary Portland Cement (OPC) Tipe I, Portland Composite Cement (PCC) serta tipe semen lainnya. Rahmad menambahkan jika SMBR memiliki pabrik di tiga lokasi yaitu Lampung, Baturaja dan Palembang.

Saat ini, SMBR menurut Rahmad, semakin mengukuhkan diri untuk terus menjadi market leader di wilayah Sumatra Bagian Selatan dan Tengah. Ke depan, Rahmad menambahkan manajemen memiliki target untuk menjadi market leader di Pulau Sumatra maupun nantinya di Indonesia.

Pertumbuhan konsumsi semen di Sumatra menurut Rahmad mencapai 5-8%, mampu dilampaui Semen Baturaja yang hingga saat ini bisa tumbuh hingga 12%. "Sehingga kami masih memiliki peluang sangat besar untuk terus menjadi Green Cement Based Building Material Company terdepan di Indonesia," katanya.

Rahmad menyampaikan SMBR tengah melakukan penetrasi untuk memasuki wilayah pasar baru, terutama di Bangka Belitung dan sekitarnya. Hal itu tercermin dalam Quick Win Initiatives atau Inisiatif Tiga Gajah yang telah dicanangkan manajemen SMBR sebagai langkah strategis untuk mencapai semua target.

Salah satunya, kata Rahmad, dengan adanya berbagai Sinergi BUMN yang merupakan bagian yang sangat penting dalam Inisiatif Tiga Gajah. Menurut Rahmad, penandatanganan Nota Kesepahaman adalah komitmen awal dalam rangka mewujudkan kerjasama yang saling menguntungkan dan mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan."Dengan tetap memperhatikan prinsip Good Corporate Governance (GCG)," ujarnya.

Rahmad mengutarakan SMBR adalah produsen semen milik negara. Salah satu tugas utamanya menurut Rahmad adalah menjamin kelancaran ketersediaan semen di berbagai wilayah di Indonesia, khususnya di Sumatera Bagian Selatan. "Diharapkan kerjasama ini dapat menjamin kelancaran operasional masing-masing perusahaan," katanya.

Kerjasama Transportasi
Pada kesempatan yang sama, Rahmad juga menandatangi Nota Kesepahaman tentang kerja sama Transportasi Logistik antara SMBR dengan PT Pos Logistik Indonesia (Poslog) dan PT Multimedia Nusantara (TelkomMetra).

Sekadar informasi, Poslog adalah anak perusahaan PT Pos Indonesia (Persero). Sedangkan TelkomMetra adalah adalah anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk.

Penandatanganan kerja sama tiga pihak (tripartit) dilakukan Dirut SMBR, Rahmad Pribadi, dan Dirut Poslog, Yuzon Erman, beserta Direktur Corporate Finance and Shared Service Roby Roediyanto.

SMBR menurut Rahmad akan menyuplai semen untuk proyek pembangunan di lingkungan Poslog dan TelkomMetra. Sesuai nota kesepahaman, kerjasama, kata Rahmad, juga akan dilakukan dalam transportasi logisitik, termasuk penyediaan sistem digital platformnya. "Dalam pengembangan usaha atau bisnis, ketiga perusahaan juga menjalin kerjasama," katanya.

Akuisisi Tambang Batu Bara
Terakhir, Rahmad mengemukakan SMBR juga melakukan penandatanganan Term Sheet Akuisisi Saham Tambang Batubara milik PT Selo Argodedali. Rahmad menjelaskan jika akuisisi dilakukan sebagai bagian dari perencanaan dan langkah strategis manajemen SMBR.

"Dalam menghadapi volatilitas harga batu bara sebagai bahan baku," katanya.

Rahmad mengatakan lokasi tambang batu bara yang akan diakuisisi sangat strategis dan dekat dengan pabrik existing. "Nantinya batu bara yang telah diproduksi akan bisa langsung digunakan," ujarnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.1554 seconds (0.1#10.140)