Putin Siap Perang Nuklir, Ini Respons AS

Kamis, 14 Maret 2024 - 09:21 WIB
loading...
Putin Siap Perang Nuklir, Ini Respons AS
Presiden Rusia Vladimir Putin siap untuk perang nuklir, Amerika Serikat menyebutnya retorika sembrono. Foto/REUTERS
A A A
WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan pihaknya belum melihat indikasi Rusia siap menggunakan senjata nuklirnya di Ukraina.

Itu adalah respons Washington setelah Presiden Vladimir Putin mengatakan Moskow siap untuk menggunakan senjata nuklirnya.

Juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan retorika Rusia mengenai senjata nuklir telah sembrono sejak mereka menginvasi Ukraina pada Februari 2022.

“Kami belum melihat adanya alasan untuk menyesuaikan postur nuklir kami, atau adanya indikasi bahwa Rusia sedang bersiap untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina,” kata Jean-Pierre ketika ditanya tentang komentar Putin, sebagaimana dikutip dari AFP, Kamis (14/3/2024).



Menurutnya, Putin tampaknya menegaskan kembali doktrin nuklir Rusia setelah dia ditanyai dalam sebuah wawancara tentang penggunaan senjata tersebut.

“Meskipun demikian, retorika nuklir Rusia sembrono dan tidak bertanggung jawab sepanjang konflik ini,” ujar Jean-Pierre kepada wartawan yang melakukan perjalanan bersama Presiden AS Joe Biden dalam perjalanan kampanye ke Milwaukee.

“Rusia-lah yang secara brutal menginvasi Ukraina tanpa provokasi atau pembenaran, dan kami akan terus mendukung Ukraina dalam membela rakyat dan wilayahnya dari agresi Rusia," imbuh dia.

Putin pada hari Rabu memuji persenjataan nuklir Moskow dan memperingatkan bahwa dia siap mengerahkan senjata tersebut jika kedaulatan Rusia berada di bawah ancaman.

Kremlin telah memuji kehebatan senjatanya selama dua tahun serangannya di Ukraina. Komentar terbaru Putin muncul beberapa hari menjelang pemilu di Rusia yang tampaknya akan memberinya kekuasaan lagi selama enam tahun.

Biden pada hari Selasa mengumumkan paket senjata darurat senilai USD300 juta untuk menopang Ukraina setelah kemajuan yang dicapai pasukan Rusia baru-baru ini, sementara Kongres AS memblokir bantuan lebih lanjut.
(mas)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1370 seconds (0.1#10.140)