Harga Minyak Dunia Tergelincir Usai Trump Desak OPEC

Jum'at, 21 September 2018 - 11:04 WIB
Harga Minyak Dunia Tergelincir Usai Trump Desak OPEC
Harga Minyak Dunia Tergelincir Usai Trump Desak OPEC
A A A
SEOUL - Harga minyak mentah dunia merosot pada perdagangan, Jumat (21/9/2018) setelah sempat mengalami kejatuhan dalam sesi sebelumnya. Hal ini setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Dunia (OPEC) untuk menurunkan harga minyak mentah menjelang pertemuan di Aljazair akhir pekan ini.

Dilansir Reuters hari ini, patokan minyak mentah Internasional yakni Brent untuk pengiriman November mengalami penyusutan 3 sen ke level USD78,67 per barel pada pukul 02.07 GMT. Sementara pelemahan juga terjadi pada harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober mencapai sebesar 16 sen menjadi USD70,16 per barel.

Trump lewat kicuannya di Twitter menyerukan, OPEC untuk menurunkan harga. "Mereka tidak akan aman untuk waktu yang lama tanpa kita, namun mereka terus mendorong harga minyak lebih tinggi dan tinggi lagi," ujarnya.

Sementara itu OPEC dan sekutunya dijadwalkan menggelar pertemuan pada Minggu ini, di Aljazair untuk membahas bagaimana mengalokasikan peningkatan pasokan untuk mengimbangi kekurangan pasokan Iran karena sanksi AS. Kepala Perdagangan untuk Asia-Pasifik di OANDA Singapura, Stephen Innes mengatakan pernyataan Trump yang hanya beberapa hari sebelum pertemuan OPEC menempatkan fokus pada kemungkinan dampak pasokan sanksi Iran yang dipimpin AS.

"Pasar sampai saat ini telah bertransaksi dengan mulus ketika asumsi Arab Saudi sangat nyaman dengan Brent di posisiu USD80 atau bahkan lebih tinggi, yang menantang asumsi lama yang dipegang pasar untuk mendorong Brent antara USD70 dan USD80 adalah sweet spot OPEC," sambung Innes.

Brent sendiri telah diperdagangkan tepat di bawah USD80 per barel, didukung oleh kekhawatiran kekurangan pasokan menjelang sanksi AS terhadap Iran, yang mulai berlaku pada bulan November, mendatang. “Ekspor minyak mentah Iran lebih besar dari perkiraan, pada saat permintaan musiman kuat. Dengan kapasitas cadangan juga turun tajam, pasar tetap terkena guncangan harga yang disebabkan pasokan,” menurut laporan ANZ Bank.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5846 seconds (0.1#10.140)