ADB Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Kuat

Rabu, 26 September 2018 - 23:21 WIB
ADB Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Kuat
ADB Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tetap Kuat
A A A
JAKARTA - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) memperkirakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih akan tetap kuat pada tahun ini dan tahun depan, di tengah sejumlah tantangan global. Pertumbuhan ekonomi diperkirakan masih kuat sebesar 5,2% pada tahun ini, meningkat dari 5,1% pada 2017, dan pertumbuhan ekonomi ke depannya diperkirakan masih berlanjut pada 2019.

Kepala Perwakilan ADB di Indonesia Winfried Wicklein mengatakan, fundamental perekonomian masih solid, dengan prospek pertumbuhan yang baik dan inflasi masih terkendali. Sementara posisi fiskal masih terkelola dengan baik dan sejumlah langkah telah diambil guna menjaga stabilitas.

"Meskipun lingkungan global cukup berat, perekonomian Indonesia diproyeksikan masih tumbuh dengan baik tahun ini dan tahun depan," kata Winfried di Jakarta, Rabu (26/9/2018).

Adapun pertumbuhan ekspor dipredikski akan melambat dalam jangka pendek, sedangkan permintaan domestik masih akan bertahan.

Apalagi jika kebijakan moneter digunakan untuk memitigasi tekanan eksternal dan mendorong stabilitas, ungkap laporan tersebut. "Pengeluaran rumah tangga diproyeksikan akan tumbuh dengan stabil," ungkapnya.

Menurut Winfried, naiknya pendapatan yang dibarengi dengan pertumbuhan lapangan kerja dan pengeluaran terkait pemilihan umum diyakini akan membantu mempertahankan konsumsi. Pengeluaran rumah tangga juga akan terbantu oleh harga yang stabil, dengan prakiraan inflasi rata-rata sebesar 3,4% pada 2018 dan 3,5% pada 2019.

Investasi swasta akan diuntungkan dengan terus diperbaikinya lingkungan usaha, termasuk pembenahan infrastruktur, peningkatan logistik dan penyederhanaan peraturan. Sementara belanja pemerintah untuk infrastruktur diyakini masih akan bertahan pada tahun ini dan tahun depan, dengan beberapa proyek besar yang dijadwalkan akan selesai.

Dengan investasi yang lebih kuat dan pertumbuhan ekonomi yang mulai melaju, lanjut dia, defisit transaksi berjalan diperkirakan akan melebar ke 2,6% dari PDB, baik pada tahun ini maupun tahun depan. Lebih lanjut dia menuturkan, kebijakan fiskal masih tetap dijalankan dengan hati-hati, dengan defisit anggaran yang rendah dan utang pemerintah sebesar 30% dari PDB.

"Indonesia perlu melanjutkan upayanya dengan mengambil langkah-langkah untuk mendorong prospek jangka menengah dan panjang bagi pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan menguntungkan semua penduduk Indonesia," tukas Winfried. Hal ini akan memerlukan investasi besar dan dipercepat untuk infrastruktur utama, perbaikan pendidikan dan keterampilan, serta reformasi ekonomi.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6064 seconds (0.1#10.140)