Kenaikan Harga Minyak Dunia Pengaruhi Pelemahan Rupiah

JAKARTA - Harga minyak dunia yang terus merangkak naik dinilai mempengaruhi pelemahan rupiah hingga menyentuh level Rp15.000/USD. Kenaikan tersebut dikhawatirkan membuat pemerintah lebih banyak mengeluarkan uang untuk mengimpor Bahan Bakar Minyak (BBM).

Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada mengatakan, dengan kenaikan harga minyak mentah dunia tersebut maka ada penilaian investor bahwa defisit neraca berjalan akan semakin besar.

"Terutama untuk membayar kenaikan (harga minyak dunia) tersebut," ujarnya kepada SINDOnews di Jakarta, Selasa (2/10/2018).

Meroketnya harga minyak dunia ini, lanjut Reza, membuat alokasi subsidi BBM ke masyarakat pun semakin membengkak, sehingga mengganggu laju mata uang NKRI.

"Ini ada kaitannya dengan kenaikan harga minyak mentah dunia. Lalu, subsidi pun dinilai dapat membesar," katanya.

Harga minyak mentah kembali naik pada perdagangan Selasa (2/10/2018), terus mendekati level tertinggi sejak empat tahun silam, seiring kekhawatiran pasar akan sanksi Amerika Serikat terhadap Iran di bulan depan.

Mengutip Reuters, harga Brent International diperdagangkan naik 7 sen atau 0,1% menjadi USD85,05 per barel pada pukul 01:04 GMT. Sesi sebelumnya, harga Brent menembus USD85,45 per barel, tertinggi sejak November 2014. Brent sudah meningkat 20% sejak Agustus 2018.