Pasca Brexit, Jepang Rayu Inggris Gabung Perjanjian Dagang TPP

Senin, 08 Oktober 2018 - 15:32 WIB
Pasca Brexit, Jepang Rayu Inggris Gabung Perjanjian Dagang TPP
Pasca Brexit, Jepang Rayu Inggris Gabung Perjanjian Dagang TPP
A A A
TOKYO - Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe mengatakan, Inggris akan diterima dalam kesepakatan perdagangan Kemitraan Trans-Pasifik (TPP) dengan tangan terbuka setelah proses meninggalkan Uni Eropa (UE) alias Brexit rampung. Sementara itu negosiasi Brexit hingga saat ini belum menemui titik temu, hingga akhirnya menimbulkan ketidakpastian ekonomi.

Dilansir BBC, Senin (8/10/2018) Shinzo Abe menambahkan ketika Inggris kehilangan perannya sebagai pintu gerbang ke Eropa pasca Brexit, maka TPP diyakini akan mempertahankan kekuatan global Negeri Ratu Elizabeth -julukan Inggris-. Lebih lanjut Abe juga mendesak Inggris dan Uni Eropa untuk lebih bijaksana dalam upaya menghindari skenario tidak tercapainya kesepakatan.

TPP sendiri merupakan perjanjian perdagangan antara 11 negara, termasuk Jepang, Kanada, Australia dan Malaysia. Sebelumnya Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menarik negaranya dari perjanjian tahun lalu, segera setelah memasuki Gedung Putih.

Komentar Abe kemungkinan akan disambut oleh pendukung Brexit, yang berpendapat Inggris akan mampu mencapai kesepakatan perdagangan lebih mudah di luar Uni Eropa. Inggris akan meninggalkan Uni Eropa pada 29 Maret 2019, mendatang.

Inggris hanya akan dapat bergabung dengan blok, jika meninggalkan Uni pabean Uni Eropa dan mampu menetapkan tarifnya sendiri. Dalam wawancara, Abe juga mengungkapkan kekhawatirannya tentang skenario tidak adanya kesepakatan antara UE dan Inggris.

"Saya berharap kedua belah pihak dapat menyumbangkan kebijaksanaan mereka dan setidaknya menghindari apa yang disebut Brexit yang tidak teratur. Saya benar-benar berharap bahwa dampak negatif Brexit terhadap ekonomi global, termasuk bisnis Jepang, akan diminimalkan," terang dia seraya menekankan periode transisi sangat penting bagi perusahaan Jepang.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3640 seconds (0.1#10.140)