Tingkatkan Literasi Pasar Modal, Dibutuhkan Akses Informasi Tepat dan Cepat

Senin, 08 Oktober 2018 - 17:54 WIB
Tingkatkan Literasi Pasar Modal, Dibutuhkan Akses Informasi Tepat dan Cepat
Tingkatkan Literasi Pasar Modal, Dibutuhkan Akses Informasi Tepat dan Cepat
A A A
JAKARTA - Guna mendorong industri pasar modal yang berdaya saing secara global, dibutuhkan tingkat literasi maupun inklusi keuangan di masyarakat melalui akses informasi yang tepat dan juga cepat.

Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan perkembangan pasar modal di Tanah Air merupakan bagian penting dalam membangun perekonomian bangsa. Pasalnya pasar modal merupakan salah satu cara untuk bisa menggalang dana jangka panjang, baik dalam bentuk permodalan maupun bentuk pinjaman.

"Kita memerlukan instrumen agar masyarakat bisa mengakses kegiatan di bidang pasar modal pada khususnya dan di bidang keuangan pada umumnya, secara tepat, capat, dan secara komprehensif," kata HT di sela acara IDX Channel New Look dan Launching Portal idxchannel.tv di Jakarta, Senin (8/10/2018).

Dia mengakui tingkat literasi keuangan maupun inklusi keuangan masyarakat khususnya di pasar modal masih sedikit. Untuk itu dibutuhkan, dukungan dari berbagai pihak, salah satunya melalui akses informasi yang tepat dan juga cepat kepada masyarakat. Dengan demikian diharapkan tingkat literasi dan inklusi ini bisa terus meningkat.

"Melalui relaunching IDX Channel dan peluncuran situs idxchannel.tv ini masyarakat bisa memperoleh informasi secara 24 jam yang menayangkan dan memberitakan informasi terkait pasar modal, pasar keuangan dan perekonomian secara keseluruhan," papar HT.

Untuk diketahui, situs idxchannel.tv merupakan website terintegrasi dengan televisi (on air) social media (off air). Melalui kekuatan informasi berita seputar perdagangan saham, website ini juga memberikan informasi seputar kebijakan ekonomi dan aksi bisnis korporasi.

Sebagai anak perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) dan partner strategis Otoritas Jasa keuangan (OJK), website ini juga akan menjadi tangan pertama dalam menyampaikan informasi seputar kebijakan-kebijakan terkait pasar sama dan juga industri di sektor jasa keuangan.

HT juga berharap, kedepannya informasi yang disampaikan melalui tayangan IDX Channel dan juga situs idxchannel.tv bisa didistribusikan ke seluruh platform yang ada baik itu melalui televisi berbayar maupun situs berita lainnya. Dengan demikian, seluruh kalangan lapisan masyarakat bisa memperoleh informasi terkait industri pasar modal yang pada akhirnya mendorong tingkat literasi dan inklusi keuangan.

"Ini tugas kita bersama supaya pendistribusian informasi bisa seluas-luasnya sehingga masyarakat mudah mengakses, disitulah perkembangan pasar modal bisa menjadi lebih baik dan mereta, tidak hanya dikalangan atas tapi masyarakat menengah, ini adalah dalam bentuk pelayanan bukan kepentingan individu atau kelompok tapi untuk perkembangan perekonomian indonesia secara keseluruhan," pungkasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Hoesen menambahkan berdasarkan hasil survey OJK pada tahun 2016, indeks literasi keuangan di sektor pasar modal masih relatif rendah yaitu sebesar 4,4% dan indeks inklusi keuangan di industri yang sama hanya sekitar 1,25%.

"Selain itu rendahnya inklusi keuangan di sektor pasar modal juga tercermin dari jumlah total single investor identification (SID) baik saham, surat berharga negara (SUN), reksadana yang masih cukup rendah, apabila dibandingkan dengan jumlah penduduk indonesia hanya sekitar 1%," kata dia.

Meski demikian, kata Hoesen melihat perkembangan yang meningkat akhir-akhir ini seiring dengan munculnya financial technology (fintech) dalam memanfaatkan pasar modal, OJK optimis investor pasar modal di Indonesia akan terus tumbuh dengan cepat.

Dia juga menjelaskan, rendahnya indeks inklusi dan literasi tersebut disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya akses terhadap informasi dalam layanan jasa keuangan yang kurang menjangkau masyarakat khususnya di luar Pulau Jawa dan masih terkonsentrasinya perusahaan efek di Pulau Jawa, serta masih kurangnya tenaga pemasaran terizin di daerah.

Untuk mengatasi kendala tersebut, menurutnya, OJK akan melakukan berbagai upaya dan terobosan, khususnya melalui penerbitan berbagai aturan baru. Tahun ini OJK tengah mempersipkan aturan baru terkait izin perusahaan daerah yang diharapkan dapat mempermudah akses untuk mendapatkan calon investor potensial sehingga bisa menginvestasikan danannya di pasar modal.

"Kami juga sedang memperluas upaya-upaya penyederhanaan dalam pembukaan rekening, dalam waktu dekat kita akan mengadopsi digital signature yang mudah-mudahan bisa mengakselerasi dalam pembukaan rekening efek dan rekening RDN di bank," harapnya.

Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi menyatakan saat ini tingkat literasi menganai pasar modal masih rendah. Untuk itu, seiring perkembangan era digital perlu meningkatkan inklusi mengenai pasar modal agar investor lokal dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

"Melalui IDX Channel ini pendistribusian informasi akan lebih merata sehingga literasi terhadap keuangan bisa meningkat, jadi kalau ada gejolak ekonomi global bisa diredam oleh investor lokal," jelas Inarno.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.2668 seconds (0.1#10.140)