Rupiah Ditutup Tergerus Tembus Rp15.235/USD, Euro Jatuh

Selasa, 09 Oktober 2018 - 16:48 WIB
Rupiah Ditutup Tergerus Tembus Rp15.235/USD, Euro Jatuh
Rupiah Ditutup Tergerus Tembus Rp15.235/USD, Euro Jatuh
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan sore, Selasa (9/10/2018) ditutup terus tergerus ke zona merah hingga tembus level Rp15.235/USD. Terkaparnya mata uang Garuda mengiringi euro yang juga menyusut mendekati level terburuknya dalam tujuh minggu.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di sesi perdagangan sore anjlok sangat dalam ke level Rp15.235/USD dibandingkan penutupan sebelumnya Rp15.215/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp15.205 hingga Rp15.253/USD.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah terjebak dalam tren pelemahan dengan berada pada level Rp15.233/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah memburuk dari posisi perdagangan akhir sesi kemarin Rp15.193/USD.

Posisi rupiah menurut data Bloomberg terlihat masih tak berdaya, pada perdagangan spot exchange terjun bebas ke level Rp15.237/USD dibandingkan awal pekan kemarin Rp15.217/USD. Rupiah di perdagangan hari ini bergerak di kisaran Rp15.222-Rp15.284/USD.

Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah sedikit membaik meski masih berada di posisi Rp15.220/USD untuk terus memperlihatkan sinyal kejatuhan. Posisi ini sedikit lebih baik dibandingkan Senin kemarin di level Rp15.230/USD.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Euro merosot mendekati posisi terendah tujuh pekan pada perdagangan Selasa, seiring kekhawatiran tentang perselisihan di Uni Eropa atas anggaran Italia. Euro cenderung tidak jauh bergerak merespons lonjakan imbal hasil obligasi Italia yang dipicu oleh perkembangan dalam perseteruan.

Investor menilai bahwa rencana pengeluaran Roma tidak akan berdampak pada kebijakan moneter Bank Sentral Eropa. Pergerakan euro mengalami penurunan 0,2% menjadi 1,1465 terhadap USD untuk mendekati posisi terburuknya dalam tujuh pekan yakni 1,146 yang dicapai dalam sesi sebelumnya.

Lonjakan imbal hasil Treasury telah membantu penguatan dolar secara keseluruhan dengan hanya Yen Jepang yang mampu mengalahkan mata uang Negeri Paman Sam -julukan AS- tersebut di antara mata uang utama lainnya. Terhadap pesaingnya, greenback naik 0,2% menjadi 95,933 atau tidak jauh dari puncak tujuh minggu 96,127 pada minggu lalu.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7592 seconds (0.1#10.140)