Belajar Pemanfaatan Panas Bumi ke Selandia Baru

Rabu, 10 Oktober 2018 - 19:59 WIB
Belajar Pemanfaatan Panas Bumi ke Selandia Baru
Belajar Pemanfaatan Panas Bumi ke Selandia Baru
A A A
JAKARTA - Guna meningkatkan pengetahuan dan keahlian dalam proses pemanfaatan panas bumi, PT PLN (Persero) bersama ITB dan UPN mengadakan program beasiswa dan pendidikan lanjutan untuk memperdalam ilmu panas bumi (geothermal). Untuk itu, PLN mengunjungi Selandia Baru untuk menindaklanjuti kerja sama dalam bidang pendidikan terkait pemanfaatan dan pengelolaan panas bumi.

Salah satu kerja sama dilakukan dengan Jacobs, yakni perusahaan enjinering yang fokus kepada tenaga panas bumi mulai dari studi awal, eksplorasi, eksploitasi, operasi dan manajemen reservoir yang sudah menjadi perusahaan global. Jacobs menyambut baik keinginan PLN, ITB dan UPN untuk melakukan riset bersama maupun program magang (internship), untuk diskusi lebih lanjut akan dibicarakan dengan Jacobs yang berkantor di Jakarta.
Selain Jacobs, PLN, ITB dan UPN juga membuat kesepakatan MoU dengan Geo Institute untuk melakukan joint research dual degree di bidang studi panas bumi, terutama fokus kepada eksploitasi dan manajemen reservoir. Bidang studi lain yang cocok untuk S2 PLN adalah master of energy yang fokus kepada renewable dan keekonomian.
Selain itu, ITB, PLN dan Electrical and Computer Engineering (ECE) Auckland University juga sepakat untuk menindaklanjuti MoU terkait kerja sama penelitian ataupun kemungkinan double degree untuk bidang studi power system/smartgrid.

Dalam kunjungan ke Selandia Baru, delegasi PLN yang terdiri dari Direktur Human Capital Management Muhamad Ali bersama Komisaris Darmono dan Budiman, Kepala Divisi Talenta Karyawan Aji, Head of Power Engineering Research Group Suwarno Harjo, Dean for Faculty of Mining and Petroleum Engineering Sri Widyantoro, dan Head of Petroleum Engineering Departement Herianto diterima oleh Duta besar Indonesia untuk Selandia Baru, Samoa dan Kerajaan Tonga, Tantowi Yahya.

"Indonesia memiliki potensi geothermal terbesar di dunia, sedangkan Selandia Baru memiliki pengalaman terbaik di bidang geothermal. Menjadi program pemerintah untuk memanfaatkan peluang tersebut," ungkap Muhamad Ali dalam siaran pers, Rabu (10/10/2018).

Dukungan juga datang dari Dubes Tantowi yang merespons baik program PLN tersebut dan ingin terus berkomunikasi mengenai program ini.

"Saya sangat mendukung program magang ini, Salah satu programnya adalah magang di pembangkit geothermal Wairakei yang akan dilaksanakan pada musim panas dan bagi pegawai atau mahasiswa yang mengikuti program magang, akan diberi insentif oleh perusahaan tersebut," ungkap Tantowi. Selanjutnya, Dubes Tantowi akan menemui Kemenaker agar ada payung hukum mengenai program magang mahasiswa ke Selandia Baru.

Rencananya pada bulan November di kota Rotorua akan digelar konferensi panas bumi dan Indonesia-NZ energy dialog sebagai wadah forum yang sekretariatnya di Indonesia. Anggotanya adalah para ahli bidang panas bumi dan energi. Pertemuannya akan diadakan secara reguler yang bermuara pada rekomendasi terkait investasi. Dalam hal ini, PLN diminta untuk menjadi leading sector-nya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3902 seconds (0.1#10.140)