Gempa M5,0 di Gunungkidul Yogyakarta, BMKG: Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng

Kamis, 28 Maret 2024 - 16:37 WIB
loading...
Gempa M5,0 di Gunungkidul Yogyakarta, BMKG: Akibat Aktivitas Subduksi Lempeng
BMKG mengeluarkan analisis terkait gempa M5,0 di Gunungkidul, DI Yogyakarta, Kamis 28 Maret 2024. Foto/Ilustrasi/Dok.Sindonews
A A A
GUNUNGKIDUL - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan analisis terkait gempa M5,0 di Gunungkidul , DI Yogyakarta, Kamis 28 Maret 2024 pukul 15.01 WIB.

Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M4.7. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 9,41° LS ; 110,14° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 165 Km arah Barat Daya Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 49 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono dalam keterangan resminya.

Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Purwosari, Kulon Progo dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), daerah Bantul, Sleman, Pacitan, Trenggalek dan Wonogiri dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).



Daryono memastikan hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. “Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegasnya.

Sementara itu, Daryono meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” imbaunya.
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2752 seconds (0.1#10.140)