Konservasi Gajah PHR Mendunia, Pakar Ekologi: Bisa Jadi Contoh bagi Perusahaan Lain

Sabtu, 30 Maret 2024 - 17:36 WIB
loading...
Konservasi Gajah PHR Mendunia, Pakar Ekologi: Bisa Jadi Contoh bagi Perusahaan Lain
Pakar ekologi mengapresiasi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang menjalankan Program Konservasi Gajah Sumatera di Riau. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pakar ekologi manajemen satwa liar IPB University, Profesor Burhanuddin Masyud mengapresiasi PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang menjalankan Program Konservasi Gajah Sumatera di Riau. Apalagi, melalui program tersebut, PHR juga meraih penghargaan bergengsi Green World Environment Award 2024 sebagai Global Winner untuk kategori Fuel, Power & Energy/Conservation & Wildlife Project.

“Ya (strategis), sangat bagus. Konservasi tersebut berperan dalam melestarikan gajah sebagai satwa yang dilindungi dan juga sebagai salah satu kekayaan keanekaragaman hayati nasional. Dengan demikian, pihak-pihak yang terlibat dalam menjamin kelestarian seperti Pertamina menjadi sangat penting,” kata Burhanuddin kepada media hari ini.



Menurut Burhanuddin, program yang dijalankan PHR sebagai anak usaha PT Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan mitigasi awal. Yakni, untuk mencegah konflik antara gajah dan masyarakat. Dengan demikian, bisa mengurangi risiko lebih lanjut, baik dilihat dari sisi keselamatan manusia maupun risiko dibunuhnya satwa tersebut.

“Potensi ancaman kematian pada gajah di satu sisi dan keselamatan masyarakat di sisi yang lain bisa, diantisipasi lebih awal. Jadi semacam langkah-langkah mitigasi,” lanjut Burhanuddin.



Menurut Burhanuddin, upaya konservasi memang sebuah keniscayaan. Hal itu seiring banyaknya alih fungsi hutan atau lahan, misal menjadi industri dan perkebunan. Dalam kondisi demikian, terdapat kemungkinan gajah akan kembali ke wilayah yang semula dihuni, namun ternyata sudah beralih fungsi.

“Satu tahun dia berputar. Ada masa-masa aktivitas kawin, mencari makan. Tetapi memang ada kecenderungan gajah kembali lagi ke wilayah semula. Jika ternyata sudah beralih fungsi, di sanalah antara lain terjadi potensi konflik. Itulah pentingnya konservasi seperti yang dilakukan Pertamina,” jelasnya.

Itu sebabnya, imbuh Burhanuddin, konservasi yang merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PHR tersebut, sangat berperan dalam melestarikan habitat gajah dan mengatasi konflik terhadap manusia.

Bahkan imbuhnya, program PHR juga bisa menjadi percontohan bagi perusahaan lain. Termasuk industri atau perkebunan yang memiliki lahan-lahan yang bersinggungan dengan ruang gerak gajah tersebut.

Program konservasi gajah yang dilakukan PHR tersebut, ujarnya, merupakan komitmen positif untuk menyelamatkan gajah dan menjamin kehidupan masyarakat.“Ya, bisa jadi benchmark. Bahkan, saya kira juga bagus, kalau Pertamina (Hulu Rokan) menginisiasi stakeholders lain, apalagi bisa bergandengan bersama,” kata Burhanuddin.

Sebelumnya, Program Konservasi Gajah PHR memang mendapat penghargaan bergengsi Green World Environment Awards 2024 sebagai Global Winner untuk kategori Fuel, Power & Energy/Conservation & Wildlife Projects.

PHR WK Rokan merupakan satu dari 25 perusahaan penerima penghargaan dari total 500 kompetitor lain dalam penghargaan untuk praktik terbaik lingkungan dari seluruh dunia. Luar biasanya, PHR merupakan satu-satunya perusahaan dari Indonesia yang menerima penghargaan tersebut.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1126 seconds (0.1#10.140)