Indonesia Pemasok Sabun Terbesar Kedua di Mesir, Nilainya Capai USD4,48 Juta
loading...
A
A
A
Mohamed Khallaf, yang telah 10 tahun terakhir mengimpor produk sabun (soap noodles) Indonesia menuturkan, perusahaannya rata-rata per tahun mengimpor 3.000 sampai dengan 4.000 ton produk bahan baku sabun berbahan minyak nabati untuk diproduksi menjadi sabun toilet padat, selain membuat kulit tetap terlindungi, juga ekonomis dan ramah lingkungan.
Khallaf mengungkapkan, perusahaannya saat ini masih membidik pasar segmen menengah ke bawah, karena pasar ini perputarannya sangat tinggi, dan lebih sensitif terhadap harga.
Atdag Syahran Bhakti memaparkan, pesaing produk sabun Indonesia di pasar Mesir di antaranya adalah Malaysia di peringkat pertama dengan nilai ekspor sebesar USD21,57 juta dengan menguasai pangsa pasar Mesir sebesar 79,50%.
Lalu Jerman di posisi ketiga dengan nilai ekspor mencapai USD523 ribu dengan pangsa pasar 1,93%, dan Turki di peringkat keempat dengan nilai ekspor sebesar USD512 ribu dengan pangsa pasar sebesar 1,89% dan Tunisia di peringkat kelima dengan nilai ekspor USD38 ribu dengan pangsa pasar 0,14%.
Khallaf mengungkapkan, perusahaannya saat ini masih membidik pasar segmen menengah ke bawah, karena pasar ini perputarannya sangat tinggi, dan lebih sensitif terhadap harga.
Atdag Syahran Bhakti memaparkan, pesaing produk sabun Indonesia di pasar Mesir di antaranya adalah Malaysia di peringkat pertama dengan nilai ekspor sebesar USD21,57 juta dengan menguasai pangsa pasar Mesir sebesar 79,50%.
Lalu Jerman di posisi ketiga dengan nilai ekspor mencapai USD523 ribu dengan pangsa pasar 1,93%, dan Turki di peringkat keempat dengan nilai ekspor sebesar USD512 ribu dengan pangsa pasar sebesar 1,89% dan Tunisia di peringkat kelima dengan nilai ekspor USD38 ribu dengan pangsa pasar 0,14%.
(akr)