Bangun Ekonomi Indonesia, Sri Mulyani Tak Malu Contek Negara Lain

Senin, 05 November 2018 - 23:11 WIB
Bangun Ekonomi Indonesia, Sri Mulyani Tak Malu Contek Negara Lain
Bangun Ekonomi Indonesia, Sri Mulyani Tak Malu Contek Negara Lain
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, tidak perlu malu belajar dari negara lain yang sudah maju dan bisa belajar dari pengalaman negara tersebut dalam membangun perekonomian yang kuat. Hal ini ditekankan saat melakukan kunjungan kerja bilateral ke Australia pada akhir pekan ini.

"Saya tidak malu untuk belajar dari negara lain yang sudah maju. Kita bisa belajar banyak dari negara lain yang sudah berpengalaman. Saat itu saya banyak bertanya pada Menteri Keuangan Australia Peter Costello," jelas Sri Mulyani lewat keterangan resmiu di Jakarta,Senin (5/10/2018).

Kunjungannya kali ini dalam upaya untuk meningkatkan kerja sama dengan Australia. "Kita bersyukur berada di kawasan geografi yang aman dan damai. Oleh karena itu, Indonesia harus terus menjaga hubungannya dengan negara tetangga berdasarkan trust agar hubungan baik dengan negara tetangga kita menjadi abadi," sambungnya.

Lebih lanjut, terang dia kunjungan ke Australia kali ini mengingatkannya pada saat pertama kali menjadi Menkeu satu dekade silam. Menkeu bercerita bahwa waktu itu kunjungannya ke Australia dimanfaatkan untuk belajar dari sisi proses bisnis, organisasi dan tatakelola dari pemerintah Australia.

"Kunjungan ini juga mengingatkan ketika saya menjadi Menteri Keuangan yang pertama kali. Untuk dapat melaksanakan UU Keuangan Negara yang saat itu baru selesai diundangkan, saya mengajak beberapa pejabat Kementerian Keuangan ke Australia untuk belajar bagaimana mengelola keuangan negara dengan baik dan transparan. Kami belajar dari sisi proses bisnis, organisasi dan tata kelolanya agar dapat sesuai dengan standar yang berlaku di dunia," jelasnya.

Untuk Itu, mantan Direktur Bank Dunia menegaskan akan terus meningkatkan kerjasama dengan negara lainnya dalam membangun perekonomian Indonesia. "Kita tidak bisa memilih negara mana yang menjadi tetangga kita, tapi kita bisa memilih untuk saling meningkatkan hubungan dengan baik sehingga memberikan keuntungan bagi kedua negara," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4082 seconds (0.1#10.140)