Rupiah Ditutup Perkasa Rp14.575/USD Saat Politik AS Tekan Dolar

Rabu, 07 November 2018 - 17:11 WIB
Rupiah Ditutup Perkasa Rp14.575/USD Saat Politik AS Tekan Dolar
Rupiah Ditutup Perkasa Rp14.575/USD Saat Politik AS Tekan Dolar
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Rabu (7/11/2018) ditutup perkasa untuk melanjutkan tren penguatan dalam beberapa hari terakhir. Hal ini terjadi saat politik Amerika Serikat memberikan tekanan kepada dolar, yang menjadi lebih rendah melawan para rivalnya.

Data Yahoo Finance menunjukkan penguatan rupiah tak terbendung hingga sesi perdagangan sore pada posisi Rp14.575/USD dibandingkan sebelumnya Rp14.800/USD. Pergerakan harian rupiah pada tengah pekan ini berada pada posisi Rp14.575 hingga Rp14.800/USD.

Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange melompat tinggi ke level Rp14.590/USD dibandingkan sesi akhir, Selasa kemarin Rp14.804/USD. Rupiah hari ini bergerak di kisaran Rp14.590-Rp14.805/USD.

Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah juga melaju nyaman pada nyaman usai bertengger ke level Rp14.580/USD. Rupiah menunjukkan terus melawan balik saat hadapi USD dari kemarin.

Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah di bulan November menunjukkan perbaikan menjadi Rp14.764/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah menguat dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya Rp14.891/USD.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters hari ini, dolar secara keseluruhan tergelincir pada perdagangan Rabu ketika pemilihan umum (Pemilu) sela Amerika Serikat (AS) diprediksi berbagi kekuatan. Hal ini memunculkan anggapan mengharapkan dorongan kebijakan fiskal AS besar untuk ekonomi tidak akan terjadi untuk saat ini.

Analis pasar mengatakan dolar yang lebih lemah menunjukkan bahwa setiap kerja sama pada kebijakan fiskal akan sulit terwujud, ketika mayoritas lebih besar dari Demokrat. Tetapi kebijakan Presiden AS Donald Trump mungkin bisa muncul di bawah pengawasan yang lebih besar, untuk memicu ketidakpastian politik yang baru.

Melawan para pesaingnya, greenback tergelincir 0,2% menjadi 95,98. Kelemahan dolar secara khusus terjadi terhadap euro dan pound Inggris, dimana masing-masing jatuh sekitar 0,25% sebagai hasil dari Treasury yang tergelincir tiga sampai lima basis poin.

Greenback telah mengungguli sebagian besar pesaing utamanya tahun ini, memperoleh manfaat dari ekonomi domestik yang kuat, suku bunga lebih tinggi dan dampak kebijakan fiskal AS. Di tempat lain, euro naik 0,24% untuk diperdagangkan menjadi 1,1454 versus dolar.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8611 seconds (0.1#10.140)