Antisipasi Gagal Bayar, Perusahaan Diminta Manfaatkan Asuransi

Sabtu, 10 November 2018 - 20:07 WIB
Antisipasi Gagal Bayar, Perusahaan Diminta Manfaatkan Asuransi
Antisipasi Gagal Bayar, Perusahaan Diminta Manfaatkan Asuransi
A A A
JAKARTA - Saat kondisi ekonomi global penuh ketidakpastian seperti perang dagang (trade war), perusahaan diminta untuk memanfaatkan asuransi kredit perdagangan untuk mengantisipasi gagal bayar. Direktur PT Asuransi Sinar Mas, Njoman Sudartha mengatakan pada era sekarang ini, berbagai perusahaan di Indonesia menghadapi tantangan yang semakin meningkat untuk membangun dan menumbuhkan bisnis secara berkelanjutan.

Peristiwa geo-politik dan dampak economic trade war jelas menjadi hal yang harus menjadi perhatian dan diantisipasi oleh perusahaan. “Salah satu tool yang dapat dimanfaatkan untuk memitigasi risiko yang terjadi adalah dengan menggunakan asuransi kredit perdagangan,” kata Njoman dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (10/11/2018).

Menurutnya, asuransi kredit perdagangan memberikan perlindungan kepada penyedia barang atau jasa terhadap risiko gagal bayar pada calon pembeli dalam jangka waktu tertentu. Proteksi ini akan meminimalisir penyedia barang dan jasa dari potensi kerugian atas gagal bayar pelanggannya.

Sebagai catatan, kebutuhan asuransi kredit perdagangan atau trade credit insurance pada beberapa tahun belakangan ini mulai meningkat secara signifikan. Data menunjukkan nilai perdagangan adalah sebesar Rp23 triliun.

Guna mensosialisasikan hal tersebut, PT Asuransi Sinar Mas bersama dengan Atradius Crédito y Caución S.A. de Seguros y Reaseguros (Atradius) menyelenggarakan seminar bertema ‘Trade Credit Insurance : A Risk Mitigating Sales Tool’. Seminar membahas bagaimana perusahaan dapat melindungi piutang mereka serta dapat memaksimalkan keuntungan di tengah situasi ekonomi saat ini.

Dua orang pembicara yaitu Petr Racek (Regional Head of Risk Atradius South East Asia) dan Jetse van Hee (Commercial Director Atradius Indonesia) mengisi seminar tersebut. Selain itu diadakan juga panel diskusi yang diisi oleh Michael Frigo (Managing Director Atradius South East Asia), Oliver Ford (Regional Sales Manager Atradius Asia), Deddy Saleh (Advisor Sinar Mas) dan Krisantus Veni Calix (Direktur Dun & Bradstreet Indonesia).

PT Asuransi Sinar Mas sendiri telah memasarkan produk asuransi kredit perdagangan sejak tahun 2017 lalu. Untuk back up reasuransi dan juga assessment resiko, Asuransi Sinar Mas bekerjasama dengan Atradius. Atradius merupakan perusahaan yang bergerak di bidang asuransi kredit perdagangan dengan pengalaman lebih dari 90 tahun.

“Seminar kali ini dilakukan dengan tujuan untuk semakin memperkenalkan proteksi asuransi kredit perdagangan yang dapat digunakan oleh Perusahaan untuk meminimalkan resiko yang terjadi di dalam perdagangan khususnya dari resiko gagal bayar," jelas Njoman.

Seminar ini diselenggarakan sebanyak dua kali penyelenggaraan dan diikuti oleh peserta nasabah Korporasi dan partner pada 8 November 2018 serta rekanan Broker Asuransi Sinar Mas pada 9 November 2018.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7771 seconds (0.1#10.140)