Pertumbuhan Ekonomi Global Melambat, IMF Peringatkan Emerging Markets

Selasa, 13 November 2018 - 17:22 WIB
Pertumbuhan Ekonomi Global Melambat, IMF Peringatkan Emerging Markets
Pertumbuhan Ekonomi Global Melambat, IMF Peringatkan Emerging Markets
A A A
WASHINGTON - Melambatnya pertumbuhan beberapa ekonomi besar dunia, membuat Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memperingatkan bahwa sentimen investor bisa 'berbalik arah secara tiba-tiba' hingga menjadi yang terburuk. Hal ini tercantum dalam laporan yang diterbitkan setiap tahun untuk memberikan gambaran luas tentang perkembangan ekonomi terkini.

Hingga prospek serta masalah kebijakan untuk jangka menengah. "Meskipun masih mendukung pertumbuhan, namun kondisi keuangan global telah mulai mengetat," bunyi pernyataan IMF dalam laporan Outlook Ekonomi Regional terbaru untuk Timur Tengah dan Asia Tengah, yang dirilis Selasa (13/11/2018).

"Kondisi global berubah dalam hal risiko metrik. Meskipun kami masih menikmati tingkat pertumbuhan yang tinggi, dan pertumbuhan stabil," ujar Direktur Timur Tengah dan Asia Tengah Jihad Azour di IMF,

IMF menambahkan, suku bunga AS yang lebih tinggi, penguatan dolar Amerika Serikat (USD) serta volatilitas pasar keuangan dapat membawa tekanan di beberapa pasar negara-negara berkembang dan emerging-market. "Memburuknya perkembangan ini, atau pengetatan kebijakan moneter lebih cepat dari yang diantisipasi di negara maju, meningkatkan risiko pembalikan tiba-tiba dalam risk appetite global," kata laporan itu.

Sinyal Perlambatan Ekonomi Besar Dunia

IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global untuk 2018-2019 tetap stabil pada level 2017 sebesar 3,7% tetapi prospek pertumbuhan sejumlah negara utama telah mengalami penurunan. Di Amerika Serikat, sementara prospek pertumbuhan PDB riil untuk 2018 tidak berubah pada 2,9% dengan perkiraan untuk 2019 telah direvisi turun menjadi 2,5% karena langkah-langkah perdagangan yang baru-baru ini diumumkan.

Amerika Serikat telah memasuki perang dagang dengan penerapan tarif yang serius dengan China, dan masih belum jelas berapa lama konflik itu akan berlangsung. Perkiraan untuk ekonomi negera berkembang serta yang sedang tumbuh juga lebih lemah, mencerminkan revisi lebih rendah bagi beberapa ekonomi negara-negara emerging market mulai meluas.

Hal itu diakibatkan beberapa faktor spesifik seperti kondisi keuangan yang lebih ketat, ketegangan geopolitik dan harga minyak yang lebih tinggi, menurut laporan itu. "PDB riil di kawasan Euro akan melambat menjadi 1,9% pada 2019 dibandingkan dengan 2,9% di 2018. Pertumbuhan juga akan moderat di Inggris, menyusul kejutan yang menekan aktivitas pada awal 2018," jelasnya.

IMF menyalahkan kebijakan perdagangan baru-baru ini antara Amerika Serikat dan China untuk proyeksi penurunan pertumbuhan di China, yang sekarang terlihat pada 6,2% pada 2019. Sedangkan pada level 6,6% pada 2018 serta 6,9% pada tahun 2017.

Optimistis Timur Tengah


Meskipun ada penurunan harga minyak belakangan ini, IMF lebih optimis tentang Timur Tengah. Meski tetap memperingatkan masih banyak ketidakpastian di wilayah tersebut. "Harga minyak telah naik lebih dari 60% dalam dua tahun dan tingkat yang kami lihat hari ini setara dengan tahun 2015," kata Azour.

IMF meramalkan, bahwa para eksportir minyak di Timur Tengah, Afrika Utara, Afghanistan dan Pakistan - yang disebut sebagai MENAP - akan mengalami peningkatan yang terlihat dalam neraca eksternal dan fiskal pada periode 2018 hingga 2019.

"Aktivitas ekonomi di negara-negara pengekspor minyak MENAP diperkirakan akan menguat tahun ini dan tahun depan. Pertumbuhan PDB riil diproyeksikan sebesar 1,4% di 2018 dan 2% pada 2019, atau naik dari 1,2% pada 2017," seperti disampaikan dalam laporan tersebut.

"Pertumbuhan di antara negara-negara pengimpor minyak MENAP diperkirakan akan berlanjut pada laju yang rendah pada 2018 dan sedikit menguat dalam jangka menengah. Pertumbuhan di wilayah ini diproyeksikan mencapai 4,5% pada 2018, naik dari 4,1% pada 2017, sebelum memoderasi 4% pada 2019, "ditambahkan.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4533 seconds (0.1#10.140)