Pasar Minyak Bergelombang Mencari Pijakan Harga

Rabu, 14 November 2018 - 11:58 WIB
Pasar Minyak Bergelombang Mencari Pijakan Harga
Pasar Minyak Bergelombang Mencari Pijakan Harga
A A A
SINGAPURA - Harga minyak mentah pada perdagangan Rabu (14/11/2018) bergelombang mencari pijakan harga. Sebelumnya pasar minyak jatuh akibat pasokan yang melonjak dan investor gelisah akan kekhawatiran perlambatan permintaan seiring risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Mengutip dari Reuters, harga minyak berjangka Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) turun 15 sen menjadi USD55,54 per barel pada pukul 01:59 GMT. Sedangkan harga Brent International naik 4 sen menjadi USD65,51 per barel.

Pasar minyak bergejolak belakangan ini, dimana sejak awal Oktober, harga minyak telah turun sekitar 20% dan menjadi penurunan terbesar sejak kejatuhan harga si emas hitam pada tahun 2014.

Pasar minyak ditekan dari dua sisi: lonjakan pasokan imbas meningkatnya produksi AS, Rusia dan Arab Saudi. Sisi lainnya meningkatnya kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global.

Produksi minyak mentah AS saat ini sudah mencapai rekor yaitu 11,6 juta barel per hari. Menjadikan Amerika Serikat sebagai produsen minyak terbesar di dunia melampaui Rusia dan Arab Saudi. Dan mayoritas analis memperkirakan produksi minyak AS akan naik di atas 12 juta bph sampai semester I 2019.

Lonjakan produksi AS ini berkontribusi terhadap meningkatnya pasokan minyak. Pasokan minyak mentah AS naik 7,8 juta barel pada pekan lalu sehingga totalnya menjadi 432 juta barel, menurut American Petroleum Institute.

Peningkatan produksi minyak AS membuat Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) mulai mengamati AS. Mereka khawatir melonjaknya pasokan bisa membuat harga minyak kembali merosot. Karena itu, OPEC akan mulai kembali memangkas produksi pada 2019 demi menaikkan harga.

"OPEC dan Rusia sedang berada di bawah tekanan, dimana Presiden AS Donald Trump menginginkan harga minyak yang rendah dan menyerukan OPEC untuk tidak memangkas produksi. Namun OPEC sedang mencari keputusan pijakan harga minyak yang akan diambil dalam pertemuan OPEC pada 6 Desember mendatang," ujar Jon Andersson, kepala komoditas energi di Vontobel Asset Management.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8348 seconds (0.1#10.140)