Harga Minyak Berbalik Menguat Karena OPEC Mulai Pangkas Pasokan

Jum'at, 16 November 2018 - 12:13 WIB
Harga Minyak Berbalik Menguat Karena OPEC Mulai Pangkas Pasokan
Harga Minyak Berbalik Menguat Karena OPEC Mulai Pangkas Pasokan
A A A
SINGAPURA - Harga minyak mentah pada perdagangan Jumat (16/11/2018) merangkak naik, setelah OPEC mulai melakukan pemotongan pasokan. Pasar menilai tindakan ini berhasil memulihkan harga disaat Amerika Serikat terus meningkatkan produksinya.

Melansir dari Reuters, harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat alias West Texas Intermediate naik 12 sen menjadi USD56,5 per barel pada pukul 01:32 GMT. Harga minyak Brent International bertambah 7 sen menjadi USD66,69 per barel.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada akhir pekan ini, mulai memangkas pasokan ke pasar minyak. Mereka khawatir berlimpahnya pasokan minyak saat ini akan membuat harga anjlok seperti tahun 2014.

Namun, Morgan Stanley, perbankan asal Amerika Serikat, memperingatkan bahwa pemotongan pasokan oleh OPEC tidak berdampak signifikan. Karena saat ini, lanjut Morgan Stanley, pasar minyak benar-benar sedang kelebihan pasokan.

Produksi minyak mentah AS sekarang sudah mencapai 11,7 juta barel per hari, menurut daya Administrasi Informasi Energi AS (EIA) yang diterbitkan Kamis lalu. Jumlah ini telah melonjak 25% dari produksi di awal tahun 2018.

Dan persediaan minyak mentah AS sudah melonjak menjadi 10,3 juta barel dalam pekan hingga 9 November. Sehingga total persediaan minyak mentah AS sekarang mencapai 442,1 juta barel, tingkat tertinggi sejak awal Desember 2017.

Lonjakan pasokan dan produksi ini membuat harga minyak jatuh. Dan para pengamat pun menyebut kekhawatiran harga minyak menembus USD100 per barel sulit terjadi pada tahun depan.

Langkah AS meningkatkan produksi karena pada tahun 2019 mendatang, diperkirakan permintaan minyak dunia akan mencapai 10,1 juta barel per hari. Permintaan minyak pada 2019 akan mencapai 101,1 juta barel per hari, meningkat dari tahun ini," kata perusahaan investasi dan sumber daya alam Goehring & Rozencwajg.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3628 seconds (0.1#10.140)