Airlangga Ingin Industri Modifikasi Kendaraan Menembus Pasar Ekspor

Kamis, 22 November 2018 - 01:36 WIB
Airlangga Ingin Industri Modifikasi Kendaraan Menembus Pasar Ekspor
Airlangga Ingin Industri Modifikasi Kendaraan Menembus Pasar Ekspor
A A A
JAKARTA - Maraknya modifikasi kendaraan yang juga diapresiasi Presiden Joko Widodo dengan kerap menggunakannya, menjadi peluang untuk ekspor. Seiring itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto ingin industri modifikasi kendaraan yang sarat kreatifitas dan komponen dalam negeri bisa menembus pasar ekspor.

Karena dengan ini akan memacu berkembangnya usaha komponen dalam negeri. Sehingga membuat kinerja sektor industri alat angkut semakin menggeliat. Untuk itu, Airlangga telah menyiapkannya dalam peta jalan Making Indonesia 4.0 yang memprioritaskan peningkatan daya saing industri otomotif.

"Para modifikator otomotif dapat dikategorikan sebagai bagian dari jasa industri ini tentunya memerlukan ide, kreasi, skill, pengetahuan dan inovasi dalam melakukan nilai tambah bagi otomotif itu sendiri," ujar Airlangga dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (21/11/2018).

Menperin memandang, perkembangan industri modifikasi otomotif di Tanah Air sangat baik dan sudah mulai ada kolaborasi antara agen pemegang merek dengan para modifikator.

"Yang paling penting secara komersial bisa menguntungkan. Jadi, semua hasil kreativitas ini bisa memperoleh pelanggan atau customer, sampai ada yang pesan dari negara lain sehingga bisa dipacu untuk ekspor," ujarnya.

Airlangga lantas menceritakan soal data National Modificator & Aftermarket Association, organisasi yang terbentuk sejak tahun 2016 tersebut sudah beranggotakan lebih dari 6.000 anggota. Mereka terdiri dari bengkel modifikasi (modifikator), merek aftermarket, komunitas otomotif, dan pecinta modifikasi dari seluruh Indonesia.

Airlangga berharap, modifikasi kendaraan bermotor dilakukan bukan hanya untuk meningkatkan keindahan visual atau sekedar fashion semata, namun dapat mendongkrak performa dan efisiensi kendaraan serta nilai tambah bagi industri ini. Bahkan mampu berkontribusi bagi penciptaan terobosan inovasi modifikasi dalam mendukung kendaraan yang efisien dan ramah lingkungan.

"Hal tersebut sejalan dengan rencana pemerintah dalam menjalankan program Low Carbon Emission Vehicle (LCEV), yaitu kendaraan dengan emisi karbon rendah untuk mengurangi pemanasan global yang berasal dari emisi CO2 kendaraan bermotor," paparnya.

Ketika meninjau para peserta IMX 2018, Airlangga terkesima melihat hasil modifikasi Alat Mekanik Multiguna Perdesaan (AMMDES). Salah satu AMMDES yang ditampilkan dengan baluran warna oranye serta penambahan bullbar di bagian depan dan fitur lampu yang sudah menggunakan LED.

"AMMDES-nya jadi terlihat very good. Ini bisa menjadi inspirasi sebagai karya anak bangsa," ucapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Harjanto, menyampaikan pihaknya mendorong IMX dapat menjadi kegiatan tahunan, sekaligus menjadi pameran otomotif terbesar di Indonesia yang melengkapi GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) dan IMOS (Indonesia Motorcycle Show).

"Pemerintah menyambut baik IME 2018 karena menjadi ajang inovasi anak negeri dan memberikan nilai tambah untuk ekspor," tuturnya.

Project Director IMX 2018 Andre Mulyadi mengungkapkan, total transaksi di ajang IMX 2018 yang digelar pada 17-18 November 2018 di Jakarta mencapai Rp3 miliar. "Nilai ini diperoleh dari data yang dirilis masing-masing booth," terangnya.

Pameran ini diikuti 50 merek aftermarketdan lima Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), yakni KIA, Nissan, Datsun, Hyundai, dan Toyota. Pameran modifikasi terbesar di Indonesia itu dimeriahkan oleh puluhan mobil dengan berbagai aliran modifikasi serta sederet produk aftermarket.

"Amerika Serikat dan Jepang, juga negara besar lainnya, punya expo modifikasi sendiri. Dan kini Indonesia untuk pertama kalinya memiliki IMX. Terima kasih banyak atas dukungan dari semua pihak karena turut menyukseskan acara ini," paparnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3104 seconds (0.1#10.140)