UEA Beri Visa Jangka Panjang bagi Orang Kaya dan Ilmuwan

Senin, 26 November 2018 - 14:20 WIB
UEA Beri Visa Jangka Panjang bagi Orang Kaya dan Ilmuwan
UEA Beri Visa Jangka Panjang bagi Orang Kaya dan Ilmuwan
A A A
DUBAI - Uni Emirat Arab (UEA) menawarkan visa jangka panjang bagi investor properti kaya, ilmuwan senior, dan pengusaha.

Kebijakan itu dilakukan untuk mendukung pengembangan ekonomi dan mendorong tumbuhnya pasar real estate. Selama ini ekonomi UEA cukup tertekan atas turunnya harga minyak dunia. Pemerintah pun harus membuat kebijakan ramah investor dan agar orang kaya betah tinggal di UEA.

Hingga kini visa bagi orang asing untuk tinggal di negara ekonomi terbesar kedua di Timur Tengah itu hanya berlaku untuk beberapa tahun. Itu tergantung dengan pemegang visa utama di tiap keluarga. Pemerintah berencana memperlonggar kebijakan tersebut.

Detail perubahan kebijakan visa itu telah disepakati pada rapat kabinet pemerintahan pada Sabtu lalu (24/11). Pemerintah memerikan visa tinggal selama lima tahun kepada pemilik properti di UEA senilai USD1,4 juta. Visa selama 10 tahun akan diberikan kepada orang asing dengan investasi di UEA senilai 10 juta dirham.

Investor juga bisa mengajak pasangan dan anaknya untuk tinggal di sana. Bagi pengusaha skala standar, UEA memberikan visa selama lima tahun. Untuk para ilmuwan dan peneliti, UEA memberikan visa tinggal selama 10 tahun dengan kualifikasi terbaru.

Bahkan mahasiswa dengan prestasi menakjubkan bisa tinggal selama lima tahun di sana. UEA kini masih bersitegang dengan Inggris setelah seorang akademisi Inggris dipenjara seumur hidup atas tuduhan spionase. Itulah yang membuat banyak ilmuwan enggan memilih negara tersebut untuk mengajar dan melaksanakan penelitian ilmiah.

Sebagaimana dilansir Reuters, saham perusahaan properti UEA kemarin mengalami penurunan menyikapi perubahan kebijakan visa. Menurut para analis, kebijakan visa tersebut belum bisa mengatasi penurunan investasi di sana. Sebagian ekonomi UEA bergantung kepada pekerja profesional dengan asumsi mereka mungkin bisa membeli rumah di sana.

Tapi prospek tersebut stagnan karena lowongan pekerjaan di kalangan profesional semakin menurun. Jean-Paul Pigat, kepala peneliti Lighthouse Research di Dubai, kebijakan visa baru memang langkah yang tepat. “Kebijakan tersebut memperluas jumlah orang yang bisa membeli rumah,” katanya.

Meski demikian, visa tidak memberikan jaminan untuk menjadi warga negara UEA. Isu kewarganegaraan menjadi isu yang sensitif di dalam negeri tersebut. Maklum, dua pertiga dari 9,4 juta penduduk di sana adalah warga asing.(Andika Hendra)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6202 seconds (0.1#10.140)