Diera Natania Mengungkap Fenomena Perselingkuhan di Jepang

Jum'at, 19 April 2024 - 19:19 WIB
loading...
Diera Natania Mengungkap Fenomena Perselingkuhan di Jepang
Diera Natania, seorang kreator yang dikenal dengan konten-kontennya seputar Jepang, kembali menghadirkan pembahasan menarik melalui video terbaru berjudul Fenomena Perselingkuhan di Jepang. Foto/MNC Media
A A A
JAKARTA - Diera Natania, seorang kreator yang dikenal dengan konten-kontennya seputar Jepang, kembali menghadirkan pembahasan menarik melalui video terbaru berjudul "Fenomena Perselingkuhan di Jepang". Dalam video tersebut, ia mengupas secara mendalam tentang prevalensi urusan di luar pernikahan yang terjadi di negara Matahari Terbit tersebut.

Menurut Diera, faktor sosial dan budaya patriarki menjadi pendorong utama di balik fenomena ini. Dalam diskusinya, Diera mengungkapkan bahwa tekanan sosial dan struktur patriarki yang masih kuat di Jepang menyebabkan satu dari sepuluh orang Jepang terlibat dalam perselingkuhan.

Diera juga membahas perbedaan nuansa antara "uwaki" dan "furin" dalam budaya Jepang, yang merujuk pada ketidaksetiaan sebelum dan setelah pernikahan secara berturut-turut. Ini menyoroti kompleksitas dalam pandangan masyarakat Jepang terhadap pernikahan dan hubungan di luar pernikahan.

Salah satu poin menarik dalam video adalah eksplorasi fenomena "fuzoku", yaitu rumah layanan Jepang di mana tidak ada keterikatan emosional antara pihak-pihak yang terlibat. Di Jepang, tempat seperti ini tidak dianggap sebagai selingkuh karena tidak ada hubungan emosional yang terbentuk antara pelanggan dan penyedia layanan. Tentunya dalam hal ini menimbulkan pertanyaan menarik bagi masyarakat indonesia tentang bagaimana masyarakat Jepang menafsirkan definisi selingkuh dan batasan moral dalam hubungan.

Selain itu, Diera juga membahas tekanan sosial yang tinggi pada istri untuk mengelola rumah tangga dan merawat anak-anak, yang dapat menyebabkan beberapa individu mencari kenyamanan di luar pernikahan mereka untuk memenuhi kebutuhan seksual yang tidak terpenuhi. Ini menunjukkan kompleksitas dinamika gender dan peran dalam masyarakat Jepang yang masih memegang kuat nilai-nilai tradisional.

Namun, video juga menyoroti bahwa tidak semua orang Jepang memiliki pandangan yang sama terhadap fenomena ini. Beberapa menganggapnya sebagai sesuatu yang unik atau bahkan tidak biasa. Penasaran dengan konten lainnya seputar Jepang? Langsung aja kunjungi YouTube channelnya, yaitu @Dieranathania.
(tsa)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1126 seconds (0.1#10.140)