IHSG Akhir Pekan Ditutup Tertahan di Zona Merah, Bursa Asia Merosot

Jum'at, 14 Desember 2018 - 16:33 WIB
IHSG Akhir Pekan Ditutup Tertahan di Zona Merah, Bursa Asia Merosot
IHSG Akhir Pekan Ditutup Tertahan di Zona Merah, Bursa Asia Merosot
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada akhir perdagangan, Jumat (14/12/2018) ditutup tergelincir, meski masih menjaga di atas level 6.100 saat bursa utama Asia merosot. Tercatat IHSG hari ini berakhir turun tipis 7,88 poin atau 0,13% menjadi 6.169,84.

Bursa saham Tanah Air pada perdagangan sesi I, siang tadi terkoreksi sedikit 3,78 poin atau 0,06% ke level 6.173,94 setelah pagi tadi dibuka turun 11,450 poin atau setara 0,185% menjadi 6.166,27. Kemarin, bursa saham Tanah Air melesat 1,02% atau 62,14 poin menuju level 6.177,72.

Sektor saham dalam negeri hingga perdagangan sore bergerak mixed atau variatif. Sektor dengan kenaikan tertinggi yaitu konsumen yang menanjak 0,55% sedangkan pelemahan terdalam terjadi pada sektor pertambangan yang jatuh 0,65%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp9,65 triliun dengan 10,02 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp84,47 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp3,61 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp3,52 triliun. Tercatat sebesar 164 saham menguat, 236 saham melemah dan 163 saham stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp350 menjadi Rp82.800, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) bertambah Rp175 menjadi Rp7.075 dan PT Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) meningkat Rp140 ke level Rp750.

Selanjutnya saham-saham dengan pelemahan yakni PT Pool Advista Finance Tbk (POLA) turun Rp140 menjadi Rp1.170, PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) menyusut Rp55 ke posisi Rp1.760 serta PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) berkurang Rp50 menjadi Rp3.910.

Sementara itu, pasar saham Asia merosot lebih rendah pada perdagangan, Jumat terimbas laporan data ekonomi China yang tidak sesuai harapan untuk memperdalam kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global. China merilis produksi Industri pada November tumbuh 5,4% secara YoY, atau lebih rendah dari 5,9% yang diproyeksikan oleh Reuters.

Di akhir sesi perdagangan, pasar saham daratan China menyusut dipimpin kejatuhan Komposit Shanghai usai kehilangan 1,53% menjadi 2.593,74 untuk mengiringi Komposit Shenzhen lebh rendah pada level 1.327,41 dengan kejatuhan mencapai sebesar 2,462%. Sedangkan indeks Indeks Hang Seng di Hong Kong juga tergerus 1,69% di akhir perdagangan Asia.

Bursa saham Australia yaitu ASX 200 juga merosot 1,05% di posisi 5.602 poin pada penutupan Jumat saat dolar Australia tertekan. Pasar saham Asia lainnya juga berada di wilayah negatif seperti indeks Kospi, Korea Selatan hingga sesi sore tergelincir 1,25% untuk mengakhiri ke posisi 2.069,38. Selanjutnya indeks Nikkei Jepang lebih rendah 2,02% menjadi 21.374,83 poin untuk mengiringi penyusutan indeks Topix sebesar 1,51% menjadi 1.592,16 pada akhir sesi Jumat.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3672 seconds (0.1#10.140)