Penerapan OSS, Pemerintah Optimalkan Sinergi dengan Daerah

Jum'at, 14 Desember 2018 - 22:26 WIB
Penerapan OSS, Pemerintah Optimalkan Sinergi dengan Daerah
Penerapan OSS, Pemerintah Optimalkan Sinergi dengan Daerah
A A A
JAKARTA - Dalam mengimplementasikan Online Single Submission (OSS), Pemerintah Pusat terus memperkuat sinergi dengan Pemerintah Daerah. Diantaranya mengadakan rangkaian sosialisasi dan bimbingan teknis (bimtek) di berbagai daerah di Indonesia. Dan kali ini giliran regional Kalimantan yang menjadi tuan rumah.

"Kami terus memperbaiki sistem OSS untuk menjadi user friendly, baik untuk penanaman modal dalam negeri maupun penanaman modal asing, yang pada akhirnya bisa memperluas investasi," ujar Deputi Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Kemenko Perekonomian, Bambang Adi Winarso di Jakarta, Jumat (14/12/2018).

Acara ini mempertemukan pemangku kepentingan, baik dari pusat maupun daerah untuk duduk bersama sekaligus bertukar cerita dan pengalaman dalam menggunakan sistem OSS. Ini dilakukan untuk mempercepat implementasi OSS agar berjalan optimal sehingga mampu merealisasikan dari visi kemudahan berusaha sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

Sosialisasi dan bimtek yang dilakukan di Balikpapan menjadi penutup dari rangkaian sosialisasi dan bimtek OSS yang diadakan Kemenko Perekonomian sepanjang tahun 2018. Sejak diluncurkan pada 9 Juli 2018, Kemenko Perekonomian secara rutin menggelar rangkaian sosialisasi dan bimtek OSS di regional berbeda, yakni Semarang pada 23-24 November, Medan pada 30-31 November 2018, dan Makassar pada 7-8 Desember 2018.

"Daerah Sidoarjo juga sering melakukan pelatihan bagi stakeholder yang membutuhkan informasi terkait OSS. Sedangkan, perangkat daerah seperti kecamatan misalnya, melakukan pendampingan kepada pelaku usaha agar mempermudah mereka agar tidak perlu jauh-jauh ke PTSP. Untuk melakukan fungsi ini, kami juga melakukan koordinasi teknis dengan instansi terkait," kata Kepala Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Kabupaten Sidoarjo, Ari Suryono.

Dalam perkembangannya, Bambang mengatakan setidaknya 68.522 pelaku usaha dengan jenis bidang perseorangan telah mendaftar ke sistem OSS atau mendominasi 60% dari total pelaku usaha yang mendaftar. Sedangkan 40% sisanya diisi pelaku usaha non perseorangan sebanyak 46.620 pelaku usaha.

Selain itu, jenis penanaman modal yang masuk ke sistem OSS didominasi Penanaman Modal Dalam Negeri sebanyak 100.387 pelaku usaha atau sebesar 89% dari total penanaman modal yang masuk. Untuk 11% sisanya adalah Penanaman Modal Asing (PMA) yang mencapai 11.896 pelaku usaha.

Adapun, dari sisi skala usaha, kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mendominasi 64% di sistem OSS atau sebesar 76.628 UMKM dan 36% lainnya adalah kegiatan Non-UMKM atau mencapai 42.519 kegiatan usaha.

Tidak hanya itu, hingga 21 November 2018, sistem OSS secara rata-rata per hari mampu menangani 1.325 buah registrasi, 1.047 buah aktivasi akun, 885 Nomor Induk Berusaha (NIB), 974 buah Izin Usaha, dan 447 buah Izin Komersial/Operasional.

Turut hadir dalam acara ini, Walikota Balikpapan, Rizal Effendi, perwakilan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) seluruh Kalimantan, asosiasi usaha, dan perwakilan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7738 seconds (0.1#10.140)