Kinerja Perdagangan Sepanjang 2018, Ekspor Menguat 7,7%

Sabtu, 22 Desember 2018 - 15:06 WIB
Kinerja Perdagangan Sepanjang 2018, Ekspor Menguat 7,7%
Kinerja Perdagangan Sepanjang 2018, Ekspor Menguat 7,7%
A A A
JAKARTA - Ekspor Indonesia periode Januari sampai November 2018 menguat dibanding tahun sebelumnya. Secara kumulatif ekspor Januari hingga November 2018 mencapai USD 165,81 miliar atau naik 7,7% dari periode yang sama tahun tahun sebelumnya. Hal ini didukung kenaikan ekspor migas sebesar 9,9% dan nonmigas sebesar 7,5%.

“Berdasarkan kelompok produk, kenaikan ekspor nonmigas didorong oleh meningkatnya ekspor pertambangan sebesar 25,6% dan produk industri pengolahan sebesar 4,5%. Akan tetapi ekspor pertanian turun sebesar 7,6%,” ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita dalam keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (22/12/2018.

Sambung dia menyampaikan, ekspor bulan November 2018 turun 6,7% atau sebesar USD 14,83 milliar dibanding bulan Oktober 2018 (MoM). Penurunan ini terdiri dari ekspor nonmigas sebesar USD 13,46 milliar atau turun 6,3 persen dan migas sebesar USD 1,37 milliar atau turun 10,8 persen.

Penurunan ekspor nonmigas bulan November 2018 diakibatkan oleh penurunan ekspor ke negara tujuan utama serta penurunan harga komoditas di pasar internasional. Dari bulan sebelumnya, ekspor nonmigas ke China turun 7,1%, AS turun 5,0%, lalu India turun 14,7%, Malaysia turun 6,4%; dan Singapura turun 16,7%. Sementara harga CPO turun 8,6%; karet turun 6,3%, nikel turun 8,7 persen, alumunium turun 4,5%; timah turun 0,3%; dan bijih besi turun 0,2%.

Sementera itu, kinerja impor bulan November 2018 turun 4,5% menjadi sebesar USD 16,88 milliar dibanding bulan sebelumnya (MoM). Penurunan ini terdiri dari impor nonmigas USD 14,04 milliar atau turun 4,8% dan impor migas USD 2,84 milliar atau turun 2,8%. Penurunan impor tersebut terjadi pada semua golongan barang. Dibanding bulan sebelumnya, impor bahan baku/penolong turun 4,1%, barang modal turun 5,9%, dan barang konsumsi turun 4,7%.

Menurut Mendag Enggar, bahan baku/penolong yang berperan signifikan terhadap penurunan impor antara lain bahan makan dan minuman utama untuk industri. Sementara barang modal yang mengalami penurunan adalah semua barang modal kecuali alat angkutan, mobil penumpang, dan alat angkutan untuk industri. Sedangkan untuk barang konsumsi yang mengalami penurunan adalah alat angkutan bukan untuk industri, mobil penumpang, serta makanan dan minuman olahan untuk rumah tangga.

Secara kumulatif, impor selama Januari sampai dengan November 2018 mencapai USD 173,32 miliar atau naik 22,2% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut diakibatkan oleh kenaikan impor migas sebesar 27,9% dan nonmigas sebesar 21,1%.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8505 seconds (0.1#10.140)