Membuka Tahun 2019, Harga Emas Antam Jatuh Saat Emas Dunia Merayap

Rabu, 02 Januari 2019 - 11:01 WIB
Membuka Tahun 2019, Harga Emas Antam Jatuh Saat Emas Dunia Merayap
Membuka Tahun 2019, Harga Emas Antam Jatuh Saat Emas Dunia Merayap
A A A
JAKARTA - Harga jual dan beli kembali (buyback) emas PT. Aneka Tambang Tbk (Antam) membuka tahun baru 2019 dengan raihan negatif, usai jatuh dari sesi sebelumnya. Tren pelemahan emas dalam negeri mengiringi emas dunia yang justru merayap pada sesi pagi perdagangan hari ini.

Dikutip dari laman resmi Logammulia.com, Rabu (2/1/2019) harga emas ukuran satu gram jatuh Rp2.000 menjadi Rp672.000 per gram dibandingkan penutupan akhir 2018 pada level Rp674.000/gram. Raihan negatif juga diperlihatkan harga buyback emas Antam yang menyusut di posisi Rp593.000/gram dari sesi penurupan tahun kemarin Rp593.000 per gram.

Selanjutnya emas dengan ukuran 0,5 gram dihargai sebesar Rp365.000 sedangkan pada ukuran 2 gram dibanderol Rp1.292.000. Harga emas 3 gram dipatok pada posisi Rp1.918.000 untuk mengiringi emas ukuran 5 gram seharga Rp3.179.000.

Sementara harga emas 10 gram dijual Rp6.270.000 ketika ukuran emas 25 gram dijual Rp15.512.500 pada perdagangan tengah pekan. Harga emas 50 gram dihargai sebesar Rp30.905.000 saat emas 100 gram dijual dengan harga sebesar Rp61.690.000.

Harga emas 250 gram mencapai Rp153.837.500 dengan emas ukuran 500 gram dihargai Rp307.375.000. Ada juga ukuran 1.000 yang dijual mencapai Rp614.600.000 dengan kecenderungan lebih lemah. Posisi harga jual emas Antam di Pulogadung juga diperdagangkan menyusut hingga level Rp665.000 per gram.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters, harga emas dunia jatuh pada hari Rabu saat ekuitas Asia memenangkan dukungan pada hari pertama tahun baru 2019 dari kenaikan pada bursa berjangka AS. Harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi USD1,279.31 per ons pada pukul 0120 GMT.

Selanjutnya harga Logam tidak jauh dari posisi tertinggi Senin, dalam lebih dari enam bulan di level USD1.284,09. Harga emas berjangka AS juga sedikit berubah pada levek USD1.281 per ons. Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, sedikit lebih rendah.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7979 seconds (0.1#10.140)